Beberapa perlombaan yang berhubungan dengan air turut dihadirkan dan mendapatkan atensi yang besar dari masyarakat sekitar. Lomba-lomba itu di antaranya adalah lomba perahu layar, finswimming, stand up paddle, tarik tambang perahu, balap perahu karet, dan mancing mania.
Perlombaan dalam Kasal Cup Sport Water Competition ini diikuti oleh 2.582 peserta dan masyarakat dari berbagai lapisan memeriahkan acara yang diselenggarakan di Kota Manado. Beragam latar belakang usia, profesi, agama, dan suku menyatu dalam semangat maritim dengan mengikuti lomba maupun melihat peserta lomba.
Tak hanya perlombaan olahraga air, ada juga lomba memasak, festival band, dan lomba yang diminati banyak kalangan muda-mudi, yakni e-sport yang dilombakan  dalam Kasal Cup Sport Competition ini.
Kasal Cup Sport Water Competition menjadi ajang promosi wisata, apalagi Sulawesi Utara memiliki keindahan alam yang memikat dan pesona budaya yang masih terus dilestarikan.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyampaikan bahwa kerja sama pemerintah provinsi dengan TNI AL tersebut berjalan sangat baik, Gubernur Sulawesi Utara sangat mengapresiasi gelaran Kasal Cup yang meriah itu. Hal tersebut menandakan adanya sinergitas yang terjalin dengan baik antara TNI AL, pemerintah, dan masyarakat luas.
Sinergitas tersebut merupakan modal awal dalam menyatukan bangsa ini dalam balutan negara maritim.
Mengenal Operasi oleh TNI AL di Sulawesi Utara
Sebagai provinsi yang terletak paling ujung utara Indonesia, Sulawesi Utara memiliki perbatasan dengan Samudra Pasifik dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina. Letaknya yang strategis tersebut adalah sebuah amanah bagi TNI AL supaya pertahanan dan keamanan NKRI tercinta bebas dari ancaman militer maupun nonmiliter.
Sulawesi Utara sebagai gerbang masuk wilayah NKRI ke wilayah-wilayah Indonesia bagian timur ini juga terus dijaga ketat oleh TNI AL. TNI AL pun beberapa kali menorehkan prestasi seperti berhasil menangkap dan menenggelamkan kapal berbendera Filipina di Perairan Teluk Tahuna, Apeng Szembeka, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada tahun 2015.Â
Dalam operasi oleh TNI AL tersebut, Perairan Sangihe yang tadinya rawan pencurian ikan ilegal oleh WNA dan menyebabkan hasil tangkapan yang menurun akhirnya masalah tersebut bisa teratasi, dan para nelayan kita bisa menghirup napas lega.Â
Meski namanya angkatan laut, bukan berarti operasi oleh TNI AL hanya dilakukan dengan kapal. Operasi oleh TNI AL juga sering melakukan patroli udara untuk mengantisipasi adanya gangguan di perairan Indonesia khususnya di wilayah Timur.Â