Saat ini saya tinggal keluar dari rumah, menunggu bus Trans Jogja atau Teman Bus di Jalan Kaliurang menuju halte yang terintegrasi dengan Stasiun Maguwo. Stasiun Maguwo ini mirip dengan Stasiun Manggarai, begitu keluar dari kereta, kita bisa berpindah naik bus trans. Selain itu di dalam area Stasiun Maguwo, terdapat pula bandar udara Adi Sucipto.
Meski banyak rute penerbangan dialihkan dari Bandara Adi Sucipto ke Bandara YIA Kulonprogo, saya masih bisa mengandalkan KAI Commuter dengan naik kereta bandara yang berangkat sejam sekali dari Stasiun Yogyakarta menuju bandara terbaru di Yogyakarta tersebut.
Perjalanan KAI Commuter telah sampai di angka 15, KAI Commuter sudah mengantarkan ratusan juta masyarakat Indonesia ke berbagai tempat tujuan. Beberapa layanan dan fasilitas terus bertambah dan semakin baik. Meski jumlah pengguna KAI Commuter Yogyakarta-Solo belum ada setengahnya dari pengguna KAI Commuter Jabodetabek, saya yakin akan ada banyak masyarakat beralih ke moda transportasi tersebut karena semakin terintegrasi saling sambung-menyambung.
Semakin terintegrasi moda transportasinya, semakin termanjakan Anker di seluruh Indonesia. Soal fasilitas, kemudahan, keamanan, harga, dan kenyamanan tidak perlu diragukan lagi. Hanya perlu niat dan iktikad baik untuk selalu menggunakan moda transportasi KAI Commuter. Masyarakat umum pun perlahan-lahan ter-Anker-kan pada waktunya demi kualitas udara dan masa depan bumi kita yang lebih baik.
Salam dari Anker yang pernah merasakan pengalaman KAI Commuter di Jabodetabek dan Yogyakarta-Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H