Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Integrasi Moda Transportasi KAI Commuter yang Memanjakan Para Anker

3 September 2023   15:52 Diperbarui: 3 September 2023   15:57 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peron tunggu di Stasiun Solo Balapan, sumber: dokumentasi pribadi

Lantas apakah kondisi KAI Commuter di Yogyakarta sama dengan yang ada di Jabodetabek karena masih terbilang baru?

Saya tidak melihat perbedaan yang signifikan, di semua stasiun untuk KRL, kereta lokal, dan kereta jarak jauh memiliki tempat pengisian daya ponsel pintar di beberapa sudutnya. Semua stasiun dari Yogyakarta ke Solo juga memiliki fasilitas tempat ibadah, toilet yang bersih, beberapa fasilitas mini market, tempat parkir yang luas, markah jalan bagi peyintas disabilitas, dan ATM.

Di beberapa stasiun bahkan memiliki tempat loker penyimpanan barang, pusat kesehatan terpadu, kursi pijat, ruang ibu menyusui, pusat oleh-oleh, dan pojok baca. Tak jauh berbeda dengan apa yang saya lihat dan alami di Jabodetabek.

Sejauh pengalaman saya menggunakan KRL Yogyakarta-Solo, petugas kebersihan dan polisi khusus kereta api (Polsuska) juga sering berseliweran. Mereka selalu menjaga lingkungan stasiun tetap bersih, tertib, dan kondusif. Tidak ada perlakuan yang berbeda antara KRL di Jabodetabek dengan KRL di Yogyakarta-Solo.

 
Moda Transportasi KAI Commuter Yogyakarta-Solo Juga Terintegrasi
Bagaimana saya naik KRL di sekitar Yogyakarta sementara jarak terdekat dari tempat tinggal saya ke stasiun KRL terdekat adalah sekitar 15 km. Saya memang bisa saja naik motor lalu motor tersebut saya titipkan di tempat parkir stasiun, tapi rasa-rasanya terlalu boros bensin.

Stasiun Maguwo saat senja atau jam pulang kantor yang tidak seramai Jabodetabek, sumber: dokumentasi pribadi
Stasiun Maguwo saat senja atau jam pulang kantor yang tidak seramai Jabodetabek, sumber: dokumentasi pribadi

Sebagai maniak pengguna moda transportasi umum, saya sebisa mungkin meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi jika memang masih memungkinkan untuk menggunakan moda transportasi umum.

Data dari Kementerian Perhubungan DI Yogyakarta 2021 menunjukkan jumlah pemilik kendaraan bermotor mengalami kenaikan setiap tahunnya sementara pengguna transportasi umum justru mengalami penurunan. Artinya masyarakat lebih memilih mamakai kendaraan pribadi ketimbang moda transportasi umum.

Statistika pengguna kendaraan bermotor di Yogyakarta, sumber: Dishub DIY
Statistika pengguna kendaraan bermotor di Yogyakarta, sumber: Dishub DIY

Yogyakarta saat ini pun berbeda dengan Yogyakarta dua tahun lalu, kini kemacetan sudah hampir merata. Jumlah kendaraan pribadi semakin memenuhi Yogyakarta. Jangan sampai kualitas udara di Yogyakarta menyusul Jakarta.

KAI Commuter tidak tinggal diam, pemerintah mulai bergerak mengatasi masalah sejuta umat. Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah dengan mengintegrasikan moda transportasi publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun