Tak hanya Thailand dan Malaysia saja- Singapura dan Filipina melalui bank sentralnya juga sama-sama menandatangani MoU terkait Regional Payment Connectivity (RPC). Saya jadi ingat keempat negara tersebut bersama Indonesia adalah pendiri ASEAN. Mereka juga sama-sama mengawali kerja sama konektivitas pembayaran regional se Asia Tenggara ini, benar-benar seperti sejarah yang terulang.
Keketuaan ASEAN 2023, Peta Jalan MEA 2025 Menuju Perekonomian yang Berkelanjutan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah salah satu dari tiga pilar ASEAN yang berdiri sejak tahun 2003 melalui deklarasi ASEAN Concord II atau dinamakan juga Bali Concord II karena diselenggarakan di Bali dan Indonesia tentu menjadi ketuanya waktu itu. Dua dekade telah berlalu, pada keketuaannya di tahun 2023, Indonesia kembali membuat gebrakan hebat.
Ketika KTT ASEAN di Labuan Bajo berlangsung para pemimpin tertinggi negara-negara di ASEAN sepakat mendeklarasikan Regional Payment Connectivity (RPC) sebagai upaya mempromosikan transaksi menggunakan mata uang lokal. Jadi seluruh negara anggota ASEAN akan semakin terintegrasi sistem pembayarannya, tidak hanya setengah dari anggotanya saja.
Regional Payment Connectivity (RPC) merupakan hasil dari progres Peta Jalan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025. Peta Jalan MEA dimulai sejak tahun 2015, perlahan-lahan peta jalan tersebut menemui titik temunya. Peta Jalan MEA 2025 diharapkan dapat semakin memperdalam integrasi ekonomi melalui beberapa ciri yakni ASEAN yang semakin kompetitif, inovatif, dan dinamis; peningkatan konektivitas dan kerja sama sektoral; ASEAN yang tangguh, inklusif, berorientasi pada individu; semakin terintegrasi dan kohesif; dan ASEAN yang mendunia.
Mengutip dari laman ASEAN.org, dengan jumlah populasi lebih dari 600 juta, ASEAN memiliki kesempatan emas mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan di beberapa sektor seperti energi, pertanian, pariwisata, transportasi, dan E-commerce. ASEAN juga menyasar UMKM-UMKM kecil untuk saling tumbuh bersama.
Sebagai bagian dari kekewarganegaraan global, ASEAN tidak mengisolasi diri. ASEAN memiliki kedekatan dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Hubungan tersebut sering disebut ASEAN Plus Three (APT). Keran investasi di dalamnya mengalir cukup deras, menguatkan posisi perekonomian antar anggota. Akan lebih bagus lagi jika QRIS bisa menjangkau ketiga negara tersebut.
Indonesia bersama ASEAN bukanlah penonton di balik layar, justru sekarang kitalah pemain utamanya. Dengan mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Indonesia mencoba memusatkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global sehingga efek negatif yang ditimbulkan dari persaingan perdagangan yang sengit antar negara adidaya bisa dibendung.
Kesolidan ASEAN akan menguatkan posisi ASEAN di tengah ancaman resesi global dan dominasi Barat. Sampai kemudian kita tumbuh mencapai ketahanan ekonomi, perlahan-lahan kita akan naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H