Pengalaman teman saya ini membuktikan bahwa integrasi sistem pembayaran dari turis ASEAN di Indonesia belum terlalu terlihat gaungnya. Mungkin karena minimnya edukasi dan informasi yang didapat oleh penggiat UMKM di Indonesia.
Pengalaman teman saya ini didukung oleh data dari Bank Indonesia bahwa transaksi non tunai melalui QR Code dari turis Thailand di Indonesia hanya berjumlah 492 kali dengan nilai total Rp.114 juta hingga akhir tahun 2022.
Padahal menurut data dari BPS, jumlah turis Thailand di Indonesia mencapai 61.128 di tahun 2022. Itu artinya dari 61.128 turis Thailand yang melancong ke Indonesia, hanya nol koma nol nol sekian persen saja yang melakukan transaksi non tunainya melalui QR Code.
Sebaliknya jumlah transaksi non tunai melalui QR Code dari wisatawan Indonesia di Thailand cukup banyak yakni mencapai 14.555 kali transaksi dengan nilai total menyentuh Rp.8,54 miliar.
Â
Secercah Harapan Wujudkan Keuangan Inklusif di Tingkat ASEAN
Jumlah dan nilai transaksi non tunai melalui QR Code memang belum terlalu besar di kedua negara namun secercah harapan muncul. Kini tidak hanya Thailand saja yang mengimplementasi kebijakan integrasi sistem pembayaran non tunai tersebut secara menyeluruh.
Malaysia kemudian menyusul Thailand, Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran non tunai melalui QR Code antara Indonesia dan Malaysia pada awal Mei 2023. Acara tersebut merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah sukses dilakukan oleh kedua negara sejak 27 Januari 2022 lalu.
Gubernur Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia optimis dan menyambut baik kebijakan tersebut karena berpotensi besar dalam mendorong aktivitas perekonomian antar negara anggota ASEAN. Selain itu, kebijakan tersebut akan turut memaksimalkan penggunaan uang lokal dalam tiap transaksi.