Outbound alam dilaksanakan setahun sekali. Pulesari dekat Gunung Merapi adalah tempat langganan sekolah kami dalam mengadakan outbound alam. Ribuan peserta didik beserta guru hadir dalam kegiatan menyatu dengan alam tersebut setelah Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil usai.
Tujuan dari diadakannya outbound bukanlah untuk bersenang-senang belaka, melainkan untuk membentuk karakter gotong royong dan cinta terhadap lingkungan pada peserta didik.
Pemilihan ketua OSIS (kalau di sekolah saya bernama HTT) setiap tahunnya diadakan dengan tahapan berupa seleksi bakal calon dan wawancara mendalam, agenda kampanye, debat kandidat, sampai pemilihan langsung kandidat melalui aplikasi gawai. Tujuan dari program ini adalah untuk melatih peserta didik mempraktikkan demokrasi secara kreatif dan kondusif.
Sementara unjuk bakat seni dan budaya, sekolah saya tidak mengadakannya setahun sekali melainkan berkali-kali. Peserta didik memiliki jam khusus untuk mengembangkan bakat mereka di bidang seni dan budaya lalu mereka dilatih untuk menampilkannya di depan khalayak ramai. Setiap kali ada hajatan besar sekolah, mereka sudah siap sedia jika dipanggil untuk tampil.
Tujuan dari program ini adalah untuk melestarikan budaya lokal nusantara dan melatih kepercayaan diri peserta didik tampil di tempat umum.
Kedua, fokus pada materi esensial  dan lebih praktikal. Guru akan lebih fokus dan tidak terburu-buru dalam proses pembelajaran. Materi yang disederhanakan akan menyisahkan waktu yang cukup bagi guru untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didiknya. Kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi akan mudah digapai.
Guru bisa menyesuaikan sumber daya dan potensi yang berada di sekitar sekolah sehingga peserta didik akan belajar langsung untuk menyelesaikan sebuah permasalahan di sekitar mereka.