Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka: Seru Belajarnya, Terfokus Materinya, dan Fleksibel Penerapannya

20 Mei 2023   09:13 Diperbarui: 21 Mei 2023   18:40 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan tarian lokal dalam rangkaian acara Pekan Raya #2 MASPA, sumber: dokpri

Jauh sebelum Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara sebenarnya sudah mencetuskan kurikulum merdeka secara tersirat. Melalui lima asas dalam pendidikan atau Panca Darmanya, Ki Hajar Dewantara sudah menyinggung soal kemerdekaan dalam belajar.

Asas merdeka belajar ini memiliki arti bahwa pendidikan harus mampu membuat peserta didiknya bahagia dan damai atas pilihan yang telah diambilnya. Untuk sampai ke tahap tersebut, pendidikan harus memiliki keluasan dan keluwesan.

Keluasan berarti peserta didik mendapatkan kesempatan yang selebar-lebarnya untuk mengembangkan potensi dalam dirinya. Sementara keluwesan memiliki arti bahwa pendidikan tidaklah kaku dan harus mampu mengakomodasi minat dan bakat yang dimiliki oleh setiap peserta didik.

Keempat asas lainnya seperti asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan pun sejatinya mirip dengan tiga karakteristik utama Semarak Merdeka Belajar dalam Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim pada 11 Februari 2022 lalu.


Tiga Karakteristik Kurikulum Merdeka dan Praktik Baik di Dalamnya

Melansir dari kurikulum.kemdikbud.go.id, tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka adalah pengembangan soft skill dan karakter, fokus pada materi esensial, dan pembelajaran yang fleksibel.

Pertama, pengembangan soft skill dan karakter. Cerdas secara akademik bukanlah satu-satunya ukuran keberhasilan peserta didik. Ki Hajar Dewantara sudah mewanti-wanti hal ini di mana otak yang mumpuni harus diimbangi dengan kesalehan budi pekerti.

Kesalehan budi pekerti ini sempat menjadi perhatian bersama terutama setelah badai pandemi datang. Capaian pembelajaran berupa soft skill dan karakter sempat tertinggal sehingga learning loss recovery melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah salah satu jalan keluarnya.

Di sekolah tempat saya mengajar, P5 memang belum diterapkan karena sekolah saya baru akan mengimplementasi Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru nanti, namun aspek-aspek dalam P5 sebenarnya sudah dijalankan melalui serangkaian praktik baik sekolah dalam beberapa program.

Ada kegiatan luar kelas bernama outbound alam, praktik baik demokrasi melalui pemilihan ketua OSIS, dan unjuk bakat seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun