Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pengalaman Saya Menerapkan Kurikulum Merdeka yang Humanis

2 April 2023   08:12 Diperbarui: 5 April 2023   08:05 5270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya lalu mengenalkan seni lettering dengan memasukkan unsur-unsur kreativitas bagi siswa yang suka dengan seni. Saya juga mengenalkan komik dan poster digital bagi mereka yang suka berkreasi secara digital.  

Hasil kreasi lettering murid saya, sumber: dokumentasi pribadi
Hasil kreasi lettering murid saya, sumber: dokumentasi pribadi

Cuplikan komik digital karya salah satu siswa saya, sumber: dokumentasi pribadi
Cuplikan komik digital karya salah satu siswa saya, sumber: dokumentasi pribadi

Kadang saya juga mengadakan mini debat, alasannya karena ada beberapa siswa saya yang ternyata jago berargumen dan memiliki bibit-bibit public speaker masa depan. Saya juga tidak melupakan siswa saya yang pintar menulis karya ilmiah maupun karya fiksi.

Saya begitu terharu ketika ada salah satu siswa saya menyerahkan berlembar-lembar tulisan cerpennya kepada saya padahal saya bukan guru bahasa Indonesia. Ternyata anak ini suka menulis cerita bertema kritik sosial, sebuah tema besar dalam pelajaran PPKn dan sedang dilirik pasar penerbit saat ini.

Saya menemukan banyak sekali bakat terpendam yang bervariasi lantas mengelaborasikannya dengan materi. Bayangkan jika guru hanya melihat seisi kelas dengan angka-angka nilai ulangan pilihan ganda dan esai saja, maka apa bedanya dengan zamannya saya sekolah sepuluh tahun lalu?

Agenda Pekan Raya atau ajang memamerkan produk siswa dan guru MGMP dengan turut mengundang sekolah lain untuk datang, sumber: dokumentasi pribadi
Agenda Pekan Raya atau ajang memamerkan produk siswa dan guru MGMP dengan turut mengundang sekolah lain untuk datang, sumber: dokumentasi pribadi

Miniatur kapal Renville karya siswa pada ajang pameran produk Pekan Raya, sumber: dokumentasi pribadi
Miniatur kapal Renville karya siswa pada ajang pameran produk Pekan Raya, sumber: dokumentasi pribadi

Kedua, karakter, lokasi, dan fasilitas sekolah yang berbeda-beda. Kurikulum Merdeka tidak memaksa seluruh sekolah di Indonesia untuk memiliki metode yang sama. Setiap sekolah memiliki ciri khas dan daya ketahanannya masing-masing.

Memadukan belajar dengan fasilitas digital yang dimiliki sekolah, sumber: dokumentasi pribadi
Memadukan belajar dengan fasilitas digital yang dimiliki sekolah, sumber: dokumentasi pribadi

Seperti di sekolah tempat saya mengajar, fasilitas digital di dalamnya cukup mendukung jadi tidak ada alasan bagi saya untuk tidak memanfaatkan fasilitas tersebut. Jika biasanya guru presentasi dengan PPT atau menulis di papan tulis saja, maka saya kadang menggunakan Canva, Notability, Endless Paper, GoodNotes 5, Muse, dan FreeForm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun