Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BRImo-ku, Jurus Sakti Menaklukkan Kekalutan Saat Mudik dan Libur Lebaran

27 Mei 2022   20:09 Diperbarui: 27 Mei 2022   20:19 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembayaran warung-warung kecil bisa menggunakan transaksi QRIS dengan BRImo, sumber: dokpri

Akhirnya saya baru sadar, BRImo di ponsel saya punya fitur canggih Complain in Apps. Selain saya bisa membuat aduan terkait gagal pembelian pulsa, saya juga bisa mengadukan soal gagal transfer, gagal tarik tunai, gagal pembayaran tagihan, gagal top up saldo dompet digital, atau gangguan lainnya asalkan bukan gangguan ibu-ibu tetangga yang menanyakan kapan menikah.

Respon Complain in Apps sangat cepat dan akhirnya saya bisa memberi makan ponsel saya alias isi data internet.

BRImo Menyelamatkan Saya dari Gagal Mudik

BRImo mengusung transformasi transaksi digital yang mudah, aman, dan cepat. Ketiga poin tersebut membantu saya mendapatkan tiket mudik setelah sebelumnya saya sempat kehabisan.

Jadi ceritanya begini, saya sudah booking tiket dan harus membayar secepat mungkin melalui pihak ketiga. Waktu itu saya belum memiliki BRImo. Jadi jenis pembayaran yang saya pilih adalah transaksi lewat ATM. Biasanya memang lancar, tapi waktu itu ATM BRI terdekat domisili saya mengalami kerusakan mesin. Saya mencari-cari ATM BRI lainnya, dan antreanya masyaallah, saya dibikin "menangis" olehnya. Menangis  karena sebab senang dan sedih, senang karena hal tersebut mengindikasikan perekonomian Indonesia sedikit pulih setelah sebelumnya digempur pandemi, di sisi lain sedih karena batas waktu pembayaran tiket telah habis.

Hari itu juga saya memulai gaya hidup baru dengan mengunduh BRImo, saya tidak ingin di kampung halaman nanti saya mengalami kejadian serupa. Apalagi berita baik soal BRI yang menjamin data keamanan nasabahnya sudah sampai ke telinga. Proses pengajuan BRImo pun cepat. Saya hanya perlu mempersiapkan ponsel dan internet- sangat mudah dan membuat hati tenang, membuat akun BRImo terasa semudah mengedipkan mata.

Begitu BRImo sudah aktif di ponsel, tiket mudik ke Stasiun Pekalongan pun terbeli tanpa perlu antre. Saya tinggal berangkat ke Stasiun Pasar Senen naik KRL.

Sekonyong-konyong saldo kartu Brizzi saya habis. Saya sempat kebingungan di awal-awal. Lagi-lagi BRImo menyelamatkan saya. Saya tidak perlu ke ATM di mana ATM tersebut berada di dalam stasiun (logikanya saya harus tap in masuk untuk menggunakan mesin ATM itu). Saya tinggal membuka aplikasi BRImo dan isi saldo melalui fitur di dalamnya. Beruntung ponsel saya didukung teknologi NFC jadi kartu Brizzi hanya perlu saya tempelken ke ponsel sesuai instruksi, saldo pun terisi gemuk.

Ada yang kelupaan begitu saya tiba di Stasiun Pasar Senen. Saya belum membeli oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Di sepanjang stasiun, baik di stasiun keberangkatan maupun kedatangan, saya menemui beberapa penjual yang menyediakan pembayaran melalui scan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Langsung saja, saya buka aplikasi BRImo, dan SAT SET SAT SET beres. Oleh-oleh sudah berpindah tangan dari etalase kaca ke tas jinjing yang saya bawa. Saya tidak perlu antre di ATM. Sementara di depan bilik ATM, banyak calon penumpang mengular untuk ambil uang tunai- positive thinking saja, mungkin mereka belum mengenal aplikasi BRImo.

Tak ingin ketinggalan kereta, saya bergegas lari menerjang kerumunan itu ketika petugas mengumumkan kereta saya akan berangkat. Sempat ada kecemasan- apa nanti saya wajib tes antigen karena saya belum tes antigen namun saya sudah vaksin booster, takutnya data vaksin ketiga saya belum masuk ke sistem. Ternyata kebijakan tersebut memang benar-benar dijalankan. Saya pun tinggal masuk ke peron tanpa merogoh kocek tambahan untuk tes antigen.

Tiket kereta api dengan status vaksin ketiga, sumber: dokpri
Tiket kereta api dengan status vaksin ketiga, sumber: dokpri

Begitu duduk di kursi yang dekat jendela, perut saya menyanyikan lagu kelaparan. Beruntung ada petugas kereta yang menawarkan makanan dan minuman. Ketika saya membuka dompet, saya lupa ambil uang tunai di ATM (bukan lupa sih tapi malas saja antrenya sangat panjang di musim mudik lebaran). Saya sempat ingin membatalkan transaksi- memilih makan kue yang rencananya buat oleh-oleh orang rumah, namun petugas itu segera mendepak keraguan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun