Duhai Kakanda di kampung halaman
Masih ingatkah dirimu, sewaktu kita main tong-tong pret. Dirimu paling hobi berkelahi. Aku hanya bisa mengawasimu. Aku tidak pernah berani mengadu ke ayahanda. Dia akan semarah apa begitu tahu.
Masih ingatkah dirimu, aku sering bersembunyi di balik pintu ruang sebelah ketika dirimu dimarahi habis-habisan oleh ayahanda. Aku selalu takut melihat amarahnya yang dituangkan kepadamu. Meski begitu, apapun keadaanmu, dirimu adalah kakanda kandungku. Salam hormat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H