Komik yang tayang menjelang berbuka puasa tersebut menyediakan beragam cerita sehari-hari dengan kisah yang dekat dengan keseharian kita selama Ramadan. Ada banyak hikmah yang dapat diambil di dalamnya. Setidaknya, konten tersebut naik kelas dari komik-komik zaman dulu yang hanya itu-itu saja-kalau bukan komik asal Jepang, palingan komik seram atau azab neraka yang sering ditemukan di lapak penyedia jasa sewa.
Mengenai komik seram, saya pun jadi ingat komik karya Tatang S. Bukan saya tidak suka dengan komik seram karya beliau yang memiliki ciri khas karakter utama berupa wajah para tokoh wayang, melainkan jalan ceritanya yang menurut saya tidak begitu sesuai dengan anak-anak.
Ada juga komik azab neraka yang cukup populer di zaman dulu. Di dalamnya terdapat gambar-gambar yang tidak pantas untuk dipertontonkan kepada anak-anak di bawah umur.Â
Memang sih tujuannya baik supaya mereka yang baca lebih aware terhadap konsekuensi berbuat jahat atau melanggar perintah Tuhan tapi apa tidak bisa dikemas dengan cara yang lain. Apalagi yang baca itu anak-anak, kudu diawasi oleh orang tua sementara zaman dulu orang tua kelabakan mengurus dapur menyiapkan makanan berbuka.
Meski ngabuburit sewa komik sudah punah, saya selalu mengucapkan syukur dan terima kasih kepada mereka, karena mereka masa-masa kecil saya lebih berwarna dan indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H