Mager yang berlebihan ini menyebabkan berbagai masalah kesehatan tentunya. Saya sendiri kadang merasakan badan pegal dan mudah pusing karena terlalu sering menatap layar.
Tapi saya tidak ingin menjadi salah satu mahasiswa yang menyerah. Banyak rekan yang memilih cuti karena pandemi ini. Baik kampus maupun pemberi beasiswa juga menyediakan pilihan ini.
Ada berbagai alasan kenapa mereka melakukan ini, semoga saja mereka tidak memilih keluar atau drop out dari kampus karena sayang sudah di tengah jalan.Â
Bagi mahasiswa baru yang akan menjalani kuliah daring pertamanya, saya sarankan jangan terlena dengan kemudahan-kemudahan di depan.
Kita memang tidak perlu pergi ke kampus atau ke perpustakaan karena layanan referensi jurnal atau pustaka disediakan kampus via daring. Tapi bukan berarti kita tidak membaca buku luring atau malas membeli buku.
Mungkin kita bisa sesekali melangkahkan sedikit kaki ini untuk sekedar pergi ke toko buku dengan protokol kesehatan agar persendian kita tidak berhenti di kursi atau kasur semata.
Kita juga bisa pergi ke tempat yang sepi dengan protokol kesehatan, entah di pinggiran kota atau sawah bagi mereka yang di kampung untuk menikmati sensasi kuliah daring yang lain agar tidak melulu terjebak di dalam ruangan atau kamar.
Kalau satu semester penuh ini tubuh kita jarang digerakkan, bisa-bisa kita masuk rumah sakit. Bukan karena Covid-19 tapi karena serangan jantung dadakan atau strok atau diabetes. Bayangkan saja, kolesterol kita menumpuk dan mengendap di tubuh karena seharian rebahan.
Kalau sakitnya parah, DO pun mengintai kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H