Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membandingkan Kekuatan Militer Korsel dengan Korut, Siapa Jawaranya?

18 Juni 2020   21:58 Diperbarui: 18 Juni 2020   22:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ledakan kantor penghubung Korsel-Korut, sumber: AP/Yonhap via kompas.com

Wajib militer yang selama ini dilakukan oleh pemerintah Korsel pun akan sedikit menguntungkan bagi mereka dalam menghadapi serangan Korut. Lalu bagaimana dengan kondisi keamanan dan militer Korut? Apakah data dari globalfirepower dapat dipercaya sepenuhnya?

Karena Korut ini tertutup soal informasi maka kita tidak bisa menilainya secara pasti dan akurat. Bisa jadi kekuatan nuklir Korut ini mampu meratakan wilayah kekuasaan Korsel meski berada di peringkat 25 tapi bisa juga tidak karena selama ini Korut tidak segagah Korsel soal ekonomi.

Di samping itu, Korsel ini memiliki aliansi yang cukup kuat dengan Amerika Serikat dan dunia Barat. Sementara Korut memiliki aliansi dengan China dan Rusia (kalau mau). Loh, bukankah Amerika Serikat sedang disibukkan oleh pemilihan dan aksi demonstrasi yang tak ada habisnya. Pun dunia Barat yang sedang ada masalah Covid-19 sama seperti negara-negara lain di dunia termasuk China dan Rusia.

Lantas apakah mereka akan membantu Korsel jika Korsel kembali diserang lagi dengan kekuatan yang lebih besar oleh Korut? Dan apakah aliansi Korut akan membantu Korut?

Akan sangat sulit bantu-membantu karena jarak tempuh yang lumayan jauh. Apalagi banyak pangkalan militer AS di pasifik yang dipulangkan menyusul kondisi Covid-19. Pun China yang masih harus berhadapan dengan tetangganya yang lain, India.

Jika demikian maka tidak ada acara lain bagi Korsel untuk menyerang balik? Lantas apa akan terjadi eskalasi konflik yang lebih besar?

Korsel pasti tidak akan gegabah menyerang balik Korut. Mereka sadar, perang hanya akan memporak-porandakan ekonomi yang sudah susah payah mereka tingkatkan.

Pendukung setia K-Pop dan K-Drama pun tidak akan sepakat kalau mereka berperang, bisa-bisa artis dan aktor idola mereka akan hijrah ke negeri tetangga atau disuruh ikut perang. Wah bisa-bisa para fanatik Korean Wave pergi ke Korsel untuk membantu para oppa. Tapi bukankah masih cukup sulit untuk pergi ke luar negeri di saat seperti ini? Sepertinya kalau mereka perang, mereka akan satu lawan satu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun