Tapi bukankah masyarakat kita lebih suka konten drama atau prank-prankan? Kedua hal tersebut selalu mendapatkan perhatian banyak di Youtube sementara konten positif dan yang lebih kreatif cenderung sedikit peminatnya.
Kedua, Ferdian Paleka akan istirahat sejenak dari kerasnya komentar Youtube. Anggapan ini didasarkan pada kondisi Ferdian Paleka yang sempat dibully berjemaah oleh seluruh masyarakat Indonesia akibat kelakuannya.
Apalagi selama mendekam di penjara, Ferdian Paleka sempat dirundung oleh teman-teman se-selnya. Ia bahkan sempat digunduli, disuruh masuk ke tong sampah serta diperintahkan untuk push up maupun scout jump.
Aksi perundungan tersebut sempat direkam melalui ponsel pintar. Buntutnya, orang yang merundung di tahanan akan bernasib sial setelahnya karena bisa saja dilaporkan oleh pihak Ferdian Paleka.
Akibat perundungan itu, bisa jadi mental Ferdian mulai menciut sehingga mengurungkan niatnya untuk kembali menjadi content creator.
Masalahnya, kalau tidak menjadi content creator mau jadi apa? Mencari pekerjaan di setelah pandemi ini gampang-gampang susah. Di satu sisi banyak orang kena PHK berjemaah di sisi lain banyak orang ramai-ramai ingin mendapatkan pekerjaan barunya.
Mungkin Ferdian Paleka bisa ikut program kartu Pra Kerja. Ia bisa mengembangkan bakatnya untuk bisa lebih kreatif lagi entah dengan menjadi content creator atau tidak. Karena namanya kreatif itu dibutuhkan di setiap lini pekerjaan, bukan. Hanya saja kreatif yang mengarah ke positif yah!
Eh tunggu dulu, apa benar Ferdian Paleka itu bebas karena korban mencabut gugatannya? Lantas bagaimana jika komunitas transpuan lainnya ingin melaporkan Ferdian Paleka kembali? Â
Karena seperti kita ketahui bersama, yang merasa disakiti oleh video Ferdian Paleka bukan hanya korban di video tapi juga seluruh transpuan lainnya di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI