Kedua, Keke yang menyembunyikan tombol jumlah like dan dislike. Kalau kita tak sengaja singgah ke video Kekeyi ini, maka kita tidak akan tahu berapa persisnya orang yang pencet ikon suka dan berapa orang yang pencet tombol tidak suka.
Meskipun banyak yang sudah menerawang-nerawang bahwa ikon dislike pasti lebih banyak jumlahnya ketimbang tombol likenya. Tapi lagi-lagi mana kita bisa tahu kalau Keke sebagai pemilik akun yang menyembunyikannya.
Akhirnya untuk melampiaskan kekesalan dan ketiadaksukaannya ini, para penonton memilih berkomentar. Sampai 31 Mei, sudah ada sekitar 170 ribu komentar dilayangkan ke video yang sudah ditonton lebih dari 5 juta orang ini.
Ketiga, the power of Twitter. Poin ketiga ini berkaitan dengan poin pertama, hanya saja mereka yang ingin mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap Keke memilih menggunakan Twitter.
Mereka juga ramai-ramai memotong video Keke lalu membagikannya di Twitter. Akhirnya trending Keke atau Kekeyi pun sempat menduduki peringat atas di Twitter selama berjam-jam.
Keempat, Kekeyi sudah terkenal duluan. Karena Kekeyi rajin membuat drama dan settingan sebelumnya, ia pun semakin terkenal.
Meski banyak cibiran datang dari segala arah, Kekeyi tidak menunjukkan kekesalannya lewat videonya. Seolah-olah inilah cara jitu bagi Kekeyi agar tetap eksis, eksis karena banyak yang mencibir. Ia bahkan terus membuat video dengan penuh kekonyolan, lengkap sudah. Bukan malah lebih kreatif lagi untuk membuktikan kepada pengikutnya.
Kelima, faktor pandemi. Karena saat ini kita masih PSBB, maka banyak orang di rumah saja yang butuh hiburan. Kebetulan video Kekeyi ini mengandung rasa penasaran maka jadilah mereka ramai-ramai mengunjungi laman video Kekeyi.
Sudahkah kalian nonton video Kekeyi? Kalau sudah harap diawasi agar anak kecil tidak menontonnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H