Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Yang Lebih Berbahaya dari Ideologi Komunis Padahal Masih Eksis

19 Mei 2020   15:59 Diperbarui: 19 Mei 2020   17:42 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK) via kompas.com

Meski China itu menganut ajaran komunis, bukan berarti China anti terhadap agama. Entah dari mana awalnya muncul ide bahwa komunis harus selalu mengesampingkan agama.

Saat ini China mulai melonggarkan kebebasan beragama, ajaran Konfusianisme menjadi sebuah proyek dalam mengenalkan budaya dan ajaran leluhur nenek moyang mereka. Namanya Confucius Institute yang sudah memiliki cabang di berbagai negara di belahan dunia termasuk Indonesia. Organisasi tersebut berada di bawah otoritas langsung Kementerian Pendidikan RRC. Confucius Institute ini juga menggandeng berbagai universitas-universitas di Indonesia terutama yang ada jurusan Sastra Mandarinnya.

Melalui Confusius Institute, China mulai sering membuka kerjama pelatihan bahasa Mandarin kepada warga asing. Kita cukup melampirkan HSK (semacam sertifikat untuk menguji kemampuan bahasa Mandarin) dan surat rekomendasi, kita bisa belajar Mandarin di China secara gratis, begitu info dari teman saya yang kebetahan di China.

Dalam urusan ekonomi, China bahkan disebut-sebut lebih kapitalis dari negara pembawa ideologi Liberal Amerika Serikat. Ini tentu sangat mengejutkan, kalau China itu murni Komunis Sosialis, harusnya China menolak keras sistem kapitalis dan produk-produk ala Barat.

China pun perlahan-lahan menggeser posisi AS dalam urusan ekonomi global. Sebuah kejutan yang tak diduga-duga oleh China yang dulunya kalah jauh dengan AS.

Sepertinya, hanya Korut yang masih menerapkan ideologi komunis sampai akar-akarnya. Tapi disamping itu semua, justru ada ajaran yang sebenarnya lebih berbahaya dari komunis. Ajaran ini kerap kali dilupakan padahal keberadaannya cukup eksis.

Pertama, ekstremisme. Mungkin nama ini sudah tidak asing lagi di telinga kita apalagi jika ada bom bunuh diri meletus. Namanya orang ekstrem, mereka bisa melakukan apa saja secara brutal dan ekstrem.

Ekstremisme memang selalu identik dengan terorisme. Dan lagi terorisme itu tidak punya agama. Jadi jangan salahkan ajaran Islam yang membawa kedamaian bagi seluruh alam.

Ekstremisme ini tidak hanya membawa agama saja sebenarnya, ekstremisme juga berlaku pada mereka aliran lone wolf. Apa lagi lone wolf ?

Lone Wolf ini semacam gerakan brutal menembaki seseorang secara babi buta. Masih ingat penembakan masal di Masjid Cristchurch di New Zealand. Waktu itu umat Muslim sedang beribadah salat Jumat.

Lone Wolf juga pernah terjadi di Thailand dan kerap kali melanda Amerika Serikat hampir tiap bulannya. Bahkan menurut sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Georgetown University, korban Lone Wolf ini lebih banyak ketimbang korban terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun