Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kehidupan Damai Umat Yahudi di Iran, Negara Islam Syiah yang Anti Israel dan AS

18 Mei 2020   19:56 Diperbarui: 18 Mei 2020   20:10 1398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Yahudi di Iran, sumber: usatoday.com

Meski negaranya menganut sistem Islam Syiah, bukan berarti agama selain Islam Syiah tidak mendapatkan tempat. Pasalnya, penganut Yahudi di Iran yang berjumlah antara 10.000-15.000 jiwa ini turut mendapat perhatian pemerintah Islam di Iran.

Jumlah segitu sangatlah sedikit, sangat sedikit malah jika melihat jumlah penduduk Iran yang mencapai 80 jutaan. Jika dikonversi ke dalam bentuk persen maka hanya nol koma satu persen saja yang menganut agama Yahudi.

Selain Yahudi, ada pula agama asli Iran yang bernama Zoroaster. Ada pula agama Kristen, Islam Sunni, Bahai yang mana juga menjadi agama minoritas di Iran. Lalu apa benar Iran toleran terhadap agama Yahudi? Karena yang dibahas saat ini memang agama Yahudi. Kita dapat mengambil kesimpulannya dengan membedah beberapa fakta yang ada.

Pertama, adanya puluhan sinagoge di Iran terutama di kota Tehran, Shiraz dan Isfahan. Tehran, ibukota Iran merupakan kota dengan penduduk Yahudi terbesar di Iran yang mana membuktikan bahwa di Iran masih terdapat rasa tenggang rasa terhadap penganut Yahudi.

Mereka bebas beribadah sepanjang tidak menganggu ketertiban dan keamanan bersama. Izin mendirikan sinagoge juga tidak dipersulit selama memenuhi persyaratan yang ada.

Kedua, adanya kursi khusus untuk representasi agama minoritas di parlemen Iran. Seperti kita ketahui bersama, dengan jumlah penganut Yahudi yang sedikit, mungkin sedikit pula minat orang Yahudi untuk menyalonkan diri di parlemen.

Nyatanya, Iran bahkan menyediakan kursi khusus untuk penganut Yahudi. Meskipun mereka tidak bakal bisa menjadi presiden atau menjadi pemimpin tertinggi di Iran karena jumlahnya sedikit dan akan lumayan sulit untuk bisa mencapai ke sana dengan sistem negara Islam Syiah Imamahnya.

Ketiga, pemerintah Iran yang selalu mengirimkan surat dan dialog spesial kepada komunitas Yahudi saat perayaan khusus. Cara ini dilakukan supaya terjalin hubungan yang baik antar penganut agama di Iran.

Keempat, adanya beberapa Yayasan milik Yahudi berdiri kokoh seperti rumah sakit dan sekolah. Dalam yayasan tersebut, semua pegawai bercampur dan tidak menutup pintu bagi mereka yang non Yahudi, begitupula sebaliknya.

Anak-anak Yahudi juga bisa bersekolah di sekolahan negeri. Bahkan mereka mendapatkan hak libur khusus di hari Minggu untuk menjalankan ibadah Minggu Sabbat. Ini dikarenakan hari libur sekolah di Iran adalah hari Jumat.

Lalu apa bedanya Yahudi di Iran dengan Yahudi di Israel?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun