Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Said Didu Dipanggil Polisi, Akankah Akhir Cerita dari Manusia Merdeka?

1 Mei 2020   17:40 Diperbarui: 1 Mei 2020   17:41 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Said Didu si Manusia Merdeka, sumber: kompas.com/Ambaranie Nadia

Bukan Said Didu namanya jika tidak membuat pernyataan kontroversialnya apalagi setelah dirinya tidak menjabat lagi di Kementerian BUMN. Pernyataan-pernyataan kontroversial Said Didu ini selalu dilemparkan di media sosial miliknya. 

Mulai dari Youtube sampai Twitter. Entah tujuannya apa, untuk cari muka, cari perhatian, meraup pundi-pundi iklan, murni ingin menyuarakan pendapat, atau memang ingin lebih dikenal oleh masyarakat sebagai bekal nanti jika ingin menyalon sebagai dewan.

Tapi lucunya, di Twitter, Said Didu pernah menantang warganet untuk menunjukkan foto Jokowi saat kuliah atau wisuda. Tantangan itu merupakan bentuk keraguan Said Didu terhadap Jokowi yang lulus dari Fakultas Kehutanan UGM.

Tak tanggung-tanggung, Said Didu menjanjikan hadiah bagi mereka yang mampu menunjukkan foto bukti tersebut. Adalah Henry Subiakto yang berhasil menunjukkan foto saat Jokowi mengenakan toga bersama teman-teman seangkatannya.

Henry Subiakto mengaku tidak membutuhkan hadiah apapun, ia hanya ingin menunjukkan data fakta yang ada agar terhindar dari fitnah yang bukan-bukan. Pendapat seperti ini justru membuat Henry Subiakto mendapatkan apresiasi yang besar dari warganet, terlepas dari apa niat dari lubuk hatinya.

Tantangan dari Said Didu di atas hanyalah sebagian dari pernyataan-pernyataan Said Didu yang kontroversial. Kini babak baru menanti Said Didu karena harus berurusan dengan Polisi.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN yang pasti gajinya di atas rata-rata itu akhirnya dipanggil oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk datang pada hari Senin 4 Mei 2020. Meski dipanggil sebagai saksi tidak menutup kemungkinan statusnya berubah menjadi tersangka.

Apalagi Said Didu dianggap telah mencermarkan nama baik (siapa lagi kalau bukan Luhut Binsar Pandjaitan) dan diduga telah menyebarkan berita bohong. Apalagi Said Didu mengatakan bahwa yang ada di pikiran LBP hanya uang, uang dan uang.

Perseturuan Said Didu dengan Luhut Binsar Pandjaitan bukanlah hal baru. Meski Said Didu sudah menyurati Luhut terkait dugaan pencemaran nama baik itu, tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur dan kerupuk sudah menjadi seblak, sia-sia belaka.

Sesuatu yang sudah diucapkan tidak bisa untuk ditelan kembali apalagi ucapan Said Didu ini terekam jelas di berbagai media sosial miliknya. Kendati itu dihapus, pasti banyak warganet yang sudah menscreenshootnya. Pun pihak yang disindir pasti sudah siap badan dan amunisi untuk menuntut.

Jika skenario terburuk pada hari Senin nanti terjadi kepada Said Didu lantas berujung pada tindak pidana, akankah Said Didu tetap akan aktif dalam mengomentari, mengkritisi dan menyindir kebijakan pemerintah?

Lalu bagaimana dengan slogan Said Didu sebagai manusia merdeka?

Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam akun Youtube milik pribadinya MSD di mana sudah ada sekitar 26 ribuan pengikut, Said Didu kerap kali mengenakan kaos hitam dengan tulisan besar "Manusia Merdeka."

Agak lucu memang, di saat sudah tidak menjabat di sisi rezim yang berkuasa, Said Didu beralih profesi sebagai Youtuber, Influencer atau apapun itu sebutannya. Dan lagi-lagi Said Didu tidak pernah merasa lelah menyindir pemerintah dengan cukup pedas dari mulutnya.

Tak cukup menyindir, Said Didu juga kerap kali menakut-nakuti lewat video Youtube seperti narasi rupiah melemah dan ancaman krisis, umrah ditutup setahun lantas banyak pengangguran, dan banyak lagi video lainnya. Kalian bisa melihatnya sendiri di kanal Youtube milik Said Didu, MSD.

Di awal kedatangan Said Didu saya sebenarnya merasa agak senang karena siapa lagi kelompok oposisi yang kuat setelah Prabowo berbalik ke tubuh penguasa? Hampir tidak terdengar lagi suara oposisi yang seharunya menyeimbangkan kekuasaan.

Bagaimanapun juga, dalam sebuah negara dibutuhkan penyeimbang kekuasaan agar kebijakan penguasa tidak begitu semena-mena dan tidak pro rakyat. Lantas Said Didu muncul dengan kritik-kritiknya tapi semakin ke sini kritiknya sangat kebablasan dan tidak berdasarkan data aktual.

Pertanyaan lainnya adalah, jika Said Didu dipenjara siapakah Manusia Merdeka selanjutnya? Setidaknya keberanian Said Didu dalam mengkritisi kebijakan pemerintah akan sangat dibutuhkan di kemudian hari asalkan yang realis dan berdasarkan data di lapangan. 

Yah kita hanya bisa menanti perkembangan kasus Said Didu sambil mencoba berpikir secara jernih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun