Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Belajar Kepemimpinan Anti-Conflict of Interest dari Khulafaur Rasyidin

24 April 2020   21:48 Diperbarui: 25 April 2020   17:01 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daerah Arab, sumber: pixabay.com/walkerssk

Saya tidak akan membahas panjang lebar tentang Khulafaur Rasyidin ini karena bisa satu buku untuk membahas semuanya. Saya hanya akan mendeskripsikan tentang kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang jauh dari kata conflict of interest.

Pertama, Khalifah Abu Bakar yang sangat hati-hati terhadap uang rakyat. Khalifah Abu Bakar bersama pegawainya selalu menghitung uang rakyat atau zakat secara akurat sehingga tidak ada kekurangan atau kelebihan pembayaran sehingga pendistribusiannya sangat merata.

Abu Bakar juga memerangi orang mampu dan kaya yang membangkang untuk membayar zakat. Cara ini dilakukan agar terjalin solidaritas antara si kaya dan miskin sehingga dengan cara ini orang yang tidak mampu bisa dibantu oleh orang kaya semaksimal mungkin.

Abu Bakar tidak mengambil sepeserpun gajinya sebagai khalifah padahal sudah disediakan. Selama dua tahun menjabat, Abu Bakar mendonasikan seluruh hartanya untuk kepemimpinan selanjutnya. Abu Bakar membiayai kehidupan pribadinya dengan berdagang secara jujur.

Kedua, Umar bin Khattab yang sangat peduli dan peka terhadap masyarakat kaum bawah. Sama seperti Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab juga tidak mengambil gajinya padahal kehidupan Umar bin Khattab sangat jauh dari budaya kemewah-mewahan.

Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Umar bin Khattab hanya memiliki satu helai baju dan satu jubah yang mana keduanya dipenuhi tambalan.

Umar bin Khattab juga terbiasa tidur di atas pelepah kurma padahal posisi Umar bin Khattab adalah seorang khalifah (setingkat dengan presiden saat ini).

Khalifah Umar bin Khattab juga sering blusukan di malam buta ketika tugas administrasi kekhalifaan telah selesai. Khalifah Umar bin Khattab akan keliling di wilayah Jazirah Arab untuk memastikan warganya tidak ada yang kelaparan.

Pernah suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab mendapati rakyatnya di pelosok Madinah yang sedang merebus batu untuk menenangkan anaknya yang kelaparan. Khalifah Umar bin Khattab menangis melihat ini karena menganggap dirinya kecolongan.

Akhirnya Khalifah Umar bin Khattab membagikan sekarung gandum untuk rakyatnya itu. Umar membawakan sekarung gandum itu seorang diri sebagai penebusan atas kelalaian dirinya yang menyebabkan rakyatnya menderita kelaparan.

Langkah blusukan Umar bin Khattab ini dilakukan sembunyi-sembunyi. Tak ingin seorang pun tahu bahwa dirinya berbuat kebajikan dan tak ingin seorang tahu bahwa dirinya seorang khalifah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun