Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19, Dentuman, Kiamat, dan Rapuhnya Spiritual Kita

11 April 2020   11:35 Diperbarui: 11 April 2020   11:38 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang lupa bahwa dajjal tidak akan muncul selama banyak nilai kebaikan dan nilai spiritual keagamaan di muka bumi. Tapi lihatlah saat ini, dari pada sibuk dengan spekulasi keluarnya dajjal dan menambah daftar ketakutan, lebih baik kita membenahi nilai spiritual kita yang semakin hari semakin pudar.

Bagaimana tidak pudar, lihatlah orang-orang semakin menutup pintu hatinya. Mereka menolak jenazah pasien maupun ODP Covid-19. Lucunya, perawat yang merawat pasien Covid-19 pun ditolak jenazahnya sampai-sampai harus dikubur di tempat lain. 

Padahal perawat adalah orang yang paling berjasa sama seperti dokter dan tenaga medis lainnya dalam penangganan bencana menggerikan ini. Kalau tak ada mereka, apa yang akan terjadi dengan dunia? Tentu saja Covid-19 akan lebih mengerikan.

Di sinilah letak betapa rapuhnya spiritual kita. Selain membutuhkan obat untuk meredakan bencana Corona, kita juga butuh obat spiritual atau hati kita. Bagaimana cara membuat obat spiritual ini? Sederhana saja sebenarnya, jangan membuat ketakutan-ketakutan lainnya apalagi ketakutan yang berkaitan dengan kiamat dan dajjal. 

Cukup kita di rumah saja dengan berdoa kepada Tuhan dan yang terpenting rasa kemanusiaan plus kepedulian kita antar sesama. Percuma saja jika kita sudah berdoa tapi rasa kemanusiaan dan kepedulian kita sudah hilang.

Jika sudah begini keadaannya dajjal justru semakin tak sabar untuk keluar. Bukan karena virus Corona melainkan karena perliku masyarakat yang semakin jauh dari nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai kebaikan kepada sesama.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun