Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menyoal Lagu "Aisyah Istri Rasulullah", demi Cuan atau Murni Dakwah?

8 April 2020   11:39 Diperbarui: 8 April 2020   11:52 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar trending Youtube yang dipenuhi cover lagu Aisyah Istri Rasulullah, sumber: dokpri

Hampir setiap hari telinga ini mendengar lagu Aisyah Istri Rasulullah. Playlist adik saya yang memutar lagu Aisyah dari berbagai versi penyanyi setiap hari dan teman-teman WhatsApp yang ramai-ramai membagikan statusnya dengan backsound Aisyah Istri Rasulullah setiap saat.

Di Youtube lebih-lebih lagi, semua yang trending dipenuhi oleh cover lagu Aisyah Istri Rasulullah mulai dari youtuber terkenal sampai youtuber baru. Dari youtuber Indonesia sampai youtuber luar negeri, dari yang muslim sampai yang non-muslim.

Tidak ada yang salah dalam lagu Aisyah Istri Rasulullah. Lirik yang mengajarkan untuk setia kepada pasangan dan betapa beruntungnya Aisyah yang mendapat pasangan seorang Nabi Muhammad, seorang nabi yang memiliki banyak keistimewaan akhlak dan budi pekerti.

Meski tak ada yang salah, lirik lagu Aisyah Istri Rasulullah ini mendapat kritik, seperti tidak disematkannya kata Sayyidah atau Siti di depan kata Aisyah. Sayyidah dan Siti ini adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Aisyah istri termuda Rasulullah seperti halnya Khadijah yang diberi tambahan Siti atau Sayyidah Khadijah.

Lagu Aisyah Istri Rasulullah ini sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Penyanyi pertamanya adalahProject Band, band dari Malaysia, hanya saja sedikit lirik ada yang diubah namun tidak mengubah keseluruhan makna dari lagu awalnya karena sama-sama bercerita mengenai Sayyidah Aisyah. 
Lalu kenapa baru sekarang viralnya?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa mengaitkannya dengan momen yang pas, di mana saat ini bulan Ramadhan hendak hadir di tengah-tengah kita. Apalagi sudah banyak iklan bertema Ramadhan di layar kaca kita. Momen ini membuat lagu Aisyah Istri Rasulullah semakin viral setiap harinya dan akan menghilang selepas lebaran digantikan lagu lainnya (mungkin saja).

Tak hanya berkaitan dengan momen yang pas, viralnya lagu Aisyah Istri Rasulullah ini juga disebabkan oleh pengcover lagunya di mana semua yang mengcover lagu Aisyah Istri Rasulullah ini rata-rata orang cukup terkenal di Indonesia, sebut saja Sabyan, Via Vallen sampai Brisia Jodie.

Kondisi semacam ini didukung pula oleh mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam. Namun saya yakin tidak semua orang mengenal siapa itu Sayyidah Aisyah. Kalaupun mengerti hanya sebatas mengerti kalau Sayyidah Aisyah merupakan istri Banginda Nabi Muhammad.

Pertanyaan besarnya adalah apakah mereka yang mengcover lagu Aisyah Istri Rasulullah murni untuk berdakwah? Atau mereka hanya ingin numpang tenar demi pundi-pundi dollar adsense Youtube?

Kalau mereka murni untuk berdakwah maka mereka tidak hanya sekedar mengcover lagu namun juga meneladani kebaikan yang Sayyidah Aisyah lakukan sepanjang hidupnya. Tidak sebatas cuap-cuap dalam sebuah lagu.

Lalu apa yang perlu diteladani dari Sayyidah Aisyah ini?

Pertama, kecerdasan Sayyidah Aisyah. Meski masih sangat muda saat menikah dengan Rasulullah. Sayyidah Aisyah sudah dikenal orang cerdas. Ini bisa dibuktikan bahwa Sayyidah Aisyah sudah menghafal Quran sejak kecil.

Tak hanya menghafal Quran, Sayyidah Aisyah juga menghafal banyak hadis (apa yang Rasulullah ucapkan, perbuat dan amalkan) karena Sayyidah Aisyah selalu hadir di samping Rasulullah sebagai istri sekaligus sahabatnya. Sayyidah Aisyah mencatat hadis melalui otaknya yang sangat cepat dalam menghafal dan menjaga hafalannya.

Sayyidah Aisyah telah meriwayatkan sebanyak 2.210 hadis, jumlah yang sangat besar sehingga Sayyidah Aisyah dinobatkan sebagai perawi hadis terbanyak setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar.

Kedua, Aisyah adalah salah satu simbol kebebasan seorang perempuan. Bukan bebas kebablasan sebagaimana Barat definisikan. Bebas di sini seperti perempuan yang memiliki hak untuk menimba ilmu, terlibat dalam perjuangan dan terbebas dari perbudakan.

Perempuan sebelum Islam datang dianggap aib yang besar bagi keluarga sampai-sampai mereka yang baru lahir harus dikuburkan secara hidup-hidup. Kondisi ini membuat perempuan membawa konotasi negatif di tengah masyarakat. Mereka dianggap tidak bisa apa-apa.

Tapi lihatlah Sayyidah Aisyah. Sayyidah Aisyah sangat pintar bahkan pernah memimpin sebuah perang bernama Perang Unta. Dalam perang itu, Sayyidah Aisyah menuntut keadilan atas terbunuhnya Khalifah Ketiga Utsman bin Affan oleh pemberontak munafik.

Bertahun-tahun lamanya, justru perempuan di tanah Arab masih dianggap sebuah penghalang. Di masa pemerintahan Raja Fahd Arab Saudi dari tahun 1982-2005, perempuan tidak memiliki hak pendidikan penuh. Mereka tidak bisa bebas memilih jurusan kuliah dan sangat dibatasi. Mereka dilarang mengendarai mobil dan dilarang berkarya serta berkarir bebas sebagaimana seorang pria.

Kini perempuan Arab Saudi sudah sedikit memiliki kelonggaran semenjak Muhammad bin Salman (MBS) didapuk sebagai pangeran. MBS mulai memperbolehkan perempuan menggemudi mobil, pergi ke bioskop dan mall tanpa perlu pengawasan ketat dari mahromnya. MBS pun digadang-gadangkan akan menggantikan raja Salman, ayahnya, yang saat ini menjadi orang nomer satu di Arab Saudi.

Kembali lagi ke Sayyidah Aisyah. Sayyidah Aisyah ini adalah contoh sebuah perjuangan perempuan dalam melawan ketidakadilan. Perempuan cerdas juga mampu berkontribusi pada pembangunan sebuah negara.

Namun apa yang ada dalam lirik Aisyah Istri Rasulullah hanya mendeskripsikan keelokan wajahnya bukan sifat dan kepintarannya. Kulit putih bersih merahnya pipimu, begitu salah satu cuplikan liriknya. Sebenarnya ini tidak begitu fatal, hanya saja lirik lagu itu menampilkan apa yang ada di luar (wajah dan tubuh) bukan apa yang ada di dalam (hati, akhlak, dan kecerdasan).

Terakhir, sangat disayangkan jika tujuan mereka yang mengcover lagu Aisyah Istri Rasulullah hanya mengincar cuan, dollar adsense atau ketenaran. Namun siapa yang tahu niat mereka semua selain mereka sendiri dan Tuhan.

Apa salah jika mereka mengincar cuan?

Sebenarnya tidak sepenuhnya salah karena ini tidak melanggar aturan negara. Kebebasan berekspresi di negeri ini dijamin sepenuhnya oleh negara. Hanya saja akan sedikit mengotori nilai keagamaan yang harusnya mengharapkan berkah dan pahala menjadi mengharapkan imbalan materi semata. Sama seperti seorang ustaz yang dulu viral karena mematok ratusan juta untuk berceramah. Apakah mereka akan selamanya menjual agama?

Selepas dari kontranya, semoga kita yang mendengarkan lagu Aisyah Istri Rasulullah dapat mengaplikasikan akhlaknya bukan sekedar hafal lagunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun