Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menyoal Lagu "Aisyah Istri Rasulullah", demi Cuan atau Murni Dakwah?

8 April 2020   11:39 Diperbarui: 8 April 2020   11:52 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar trending Youtube yang dipenuhi cover lagu Aisyah Istri Rasulullah, sumber: dokpri

Pertama, kecerdasan Sayyidah Aisyah. Meski masih sangat muda saat menikah dengan Rasulullah. Sayyidah Aisyah sudah dikenal orang cerdas. Ini bisa dibuktikan bahwa Sayyidah Aisyah sudah menghafal Quran sejak kecil.

Tak hanya menghafal Quran, Sayyidah Aisyah juga menghafal banyak hadis (apa yang Rasulullah ucapkan, perbuat dan amalkan) karena Sayyidah Aisyah selalu hadir di samping Rasulullah sebagai istri sekaligus sahabatnya. Sayyidah Aisyah mencatat hadis melalui otaknya yang sangat cepat dalam menghafal dan menjaga hafalannya.

Sayyidah Aisyah telah meriwayatkan sebanyak 2.210 hadis, jumlah yang sangat besar sehingga Sayyidah Aisyah dinobatkan sebagai perawi hadis terbanyak setelah Abu Hurairah dan Abdullah bin Umar.

Kedua, Aisyah adalah salah satu simbol kebebasan seorang perempuan. Bukan bebas kebablasan sebagaimana Barat definisikan. Bebas di sini seperti perempuan yang memiliki hak untuk menimba ilmu, terlibat dalam perjuangan dan terbebas dari perbudakan.

Perempuan sebelum Islam datang dianggap aib yang besar bagi keluarga sampai-sampai mereka yang baru lahir harus dikuburkan secara hidup-hidup. Kondisi ini membuat perempuan membawa konotasi negatif di tengah masyarakat. Mereka dianggap tidak bisa apa-apa.

Tapi lihatlah Sayyidah Aisyah. Sayyidah Aisyah sangat pintar bahkan pernah memimpin sebuah perang bernama Perang Unta. Dalam perang itu, Sayyidah Aisyah menuntut keadilan atas terbunuhnya Khalifah Ketiga Utsman bin Affan oleh pemberontak munafik.

Bertahun-tahun lamanya, justru perempuan di tanah Arab masih dianggap sebuah penghalang. Di masa pemerintahan Raja Fahd Arab Saudi dari tahun 1982-2005, perempuan tidak memiliki hak pendidikan penuh. Mereka tidak bisa bebas memilih jurusan kuliah dan sangat dibatasi. Mereka dilarang mengendarai mobil dan dilarang berkarya serta berkarir bebas sebagaimana seorang pria.

Kini perempuan Arab Saudi sudah sedikit memiliki kelonggaran semenjak Muhammad bin Salman (MBS) didapuk sebagai pangeran. MBS mulai memperbolehkan perempuan menggemudi mobil, pergi ke bioskop dan mall tanpa perlu pengawasan ketat dari mahromnya. MBS pun digadang-gadangkan akan menggantikan raja Salman, ayahnya, yang saat ini menjadi orang nomer satu di Arab Saudi.

Kembali lagi ke Sayyidah Aisyah. Sayyidah Aisyah ini adalah contoh sebuah perjuangan perempuan dalam melawan ketidakadilan. Perempuan cerdas juga mampu berkontribusi pada pembangunan sebuah negara.

Namun apa yang ada dalam lirik Aisyah Istri Rasulullah hanya mendeskripsikan keelokan wajahnya bukan sifat dan kepintarannya. Kulit putih bersih merahnya pipimu, begitu salah satu cuplikan liriknya. Sebenarnya ini tidak begitu fatal, hanya saja lirik lagu itu menampilkan apa yang ada di luar (wajah dan tubuh) bukan apa yang ada di dalam (hati, akhlak, dan kecerdasan).

Terakhir, sangat disayangkan jika tujuan mereka yang mengcover lagu Aisyah Istri Rasulullah hanya mengincar cuan, dollar adsense atau ketenaran. Namun siapa yang tahu niat mereka semua selain mereka sendiri dan Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun