Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Masa Depan Sumedang di Balik Gagahnya Bendungan Jatigede

17 Februari 2020   22:05 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:54 6698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : istimewa

Ini imbas dari sepinya Bandara Kertajati lantaran tol belum rampung akibatnya mereka harus menempuh perjalanan kurang lebih tiga sampai empat jam dari Bandung ke Bandara Kertajati Majalengka.

Jika pembangunan tol Cisumdawu ini rampung, diharapkan wisatawan akan tertarik mengunjungi Sumedang apalagi tol tersebut menghubungkan jauh sampai Bandara Kertajati.

Jarak Bandung ke Sumedang pun bisa ditempuh hanya setengah jam saja dan jarak Bandara Kertajati ke Sumedang tak lebih dari dua puluh menit asal tol Cisumdawu selesai dibuat.

Pemkab juga harusnya menyediakan bis gratis dari bandara ke Sumedang untuk mengaet turis datang di awal-awal peluncuran KEK. Atau bisa juga dibuatkan paket-paket wisata murah di Sumedang yang dipromosikan lewat bandara.

Cara ini memungkingkan turis datang tanpa tanda tanya besar, karena kendala utama pariwisata adalah akses menuju ke tempat wisata. Seringkali wisatawan kesulitan arah karena tidak ada integrasi yang baik antara bandara dengan tempat wisata.

Dengan menjamurnya transportasi online juga akan menambah daftar kemudahan turis menuju tempat wisata. Mereka bisa langsung memesan transportasi tersebut begitu keluar dari Bandara Kertajati.

Ketiga, amenitas atau kenyamanan di tempat wisata. Percuma saja berwisata di Jatigede jika tidak ada hotel layak di sekitarnya. Di sinilah letak kenyamanan itu. Wisatawan yang datang harusnya mudah dalam mencari penginapan di sekitar mereka.

Pelayanan di tempat wisata juga perlu diperhatikan. Pemandu wisata harus disiapkan sedini mungkin agar wisatawan yang datang tidak kecewa. Mereka juga perlu dilatih dalam penerapan bahasa asing yang baik. 

Jangan hanya mentok di bahasa Sunda atau Indonesia saja. Kalau sudah menjadi KEK harusnya banyak wisatawan asing yang datang sehingga penguasaan bahasa asing sangat penting digalakkan sejak dini melalui bangku pendidikan formal maupun non-formal.

Kenyamanan di tempat wisata juga berkaitan erat dengan lingkungan. Lingkungan yang bersih dan asri akan mengundang banyak wisatawan berdatangan. 

Mereka juga tidak akan kapok untuk mengunjungi Jatigede lagi. Siapa sih yang mau berwisata di tempat yang jorok, bau, banyak sampah dan lingkungan yang semrawut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun