Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pencari Untung di Balik Musibah Corona

28 Januari 2020   16:02 Diperbarui: 28 Januari 2020   16:19 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi urusan transportasi, karena sebagian besar orang pasti lebih memilih kendaraan yang hanya menampung tak lebih dari 5 orang. Mereka akan menghindari menaiki transportasi umum karena rawan terjangkit virus dari orang lain. Alhasil pengeluaran juga pasti membengkak.

Lantas bagaimana nasib mereka yang non-pedagang? Mengeluarkan uang 80 ribu untuk membeli satu helai masker mungkin bukan jumlah yang besar bagi sebagian orang, namun bagaimana dengan mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap? Apa iya mereka harus berhutang sana-sini demi memiliki pasokan masker setiap hari belum untuk kebutuhan perut.

Inilah kondisi yang memprihatinkan, WNI di sana saja berbondong-bondong mau pulang ke tanah air. Bisa-bisa uang mereka terkuras habis hanya untuk membeli masker. Namun bagaimana nasib warga Wuhan atau Tiongkok asli? Ke mana mereka harus pulang?

Saat inilah diperlukan uluran-uluran tangan para derma di seluruh dunia. Bantuan semacam ini tidak ada hubungannya dengan komunis atau agama, melainkan berhubungan langsung dengan kemanusiaan. Jangan hanya melihat Timur Tengah atau Uighur saja, apalagi menyalahkan sana sini.

Kalau saja satu orang di dunia memberikan satu masker, itu sudah lebih dari cukup bagi mereka. Tapi tunggu dulu, bagaimana cara mengirimkan bantuan masker kalau bandaranya saja banyak ditutup? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun