Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Alumni Hubungan Internasional yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aroma Rinai Hujan

26 Januari 2020   18:36 Diperbarui: 26 Januari 2020   18:46 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik jendela dengan tirai abu-abu, ku pandangi rinai hujan mengalun syahdu

Seperti suara musik yang datang dari kalbu

Hujan yang didatangkan Tuhan untuk melepas rindu

Masa kecil dulu, hujan adalah memori panjang sebuah tawa

Masa remaja dulu, hujan merupakan jalinan kasih antara aku dan dia

Masa kuliah sarjana dulu, aku dan dia berjalan bersama di bawah payung yang sama

Di tanah rantau nan berbeda ini

Semoga dia masih ingat cerita dari hati

Untuk teman yang pernah singgah

Biarkan hujan mengingatkannya bahwa kita pernah saling bercerita

Setiap air hujan menyimpan kenangan

Ia datang dari langit turun ke bumi lalu kembali lagi ke langit sampai turun kembali ke bumi

Begitu seterusnya sampai waktu berhenti

Setiap kedatangan hujan ada saja cerita masa lalu

Entah sedih, senang, cemas, dan rindu

Di tanah rantau nan jauh ini

Biarkan hujan mengirimkan pesan pada rumah

Rumah, tempat belajar berbicara dengan mama

Mengirimkan sinyal pada tanah

Tanah, tempat ayah tidur selamanya

Di tanah rantau yang melewati tiga batas provinsi ini

Ada aroma lezat dari sebuah kaldu mi

Jika di rumah mamalah yang membuatkannya

Di sini ku membelinya di warmindo yang tak jauh dari tempat bermukim

Aroma hujan yang menyejukkan ini biarlah abadi

Meski jarak memisahkan

Kita sama-sama merasakan sebuah getaran

Bahwa kita akan selalu bersama

Di bawah langit depok yang hujan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun