Definisi hobi sudah kelar, kini pertanyaan penting adalah apakah perlu menafkahi hobi? Beberapa orang tentu akan menganggap hanya menghambur-hamburkan duit. Tapi jangan salah, dengan menyalurkan hobi, seseorang bisa lebih produktif lagi (tidak monoton dalam hidupnya) dan seseorang bisa terhindar dari penyakit depresi karena masa bodoh amat dengan depresi selama seseorang bisa memiliki waktu luang dengan melakukan hal yang disayang lalu diulang-ulang dengan hasrat terang benderang.
Menafkahi hobi memang tidak wajib karena banyak pula hobi yang tidak mengandalkan uang seperti membaca. Dulu, waktu jaman SMA saya hanya pinjam buku karena uang saku yang tidak seberapa. Tapi begitu kuliah, makna buku lebih dari sekedar uang saku, jadi deh pemburu buku.Â
Mau menafkahi hobi atau tidak, itu pilihan anda, tapi jika ingin lebih berkembang dengan hobi tentu menafkahi hobi adalah pilihan tepat. Yah, saya membuktikannya sendiri, saya menafkahi hobi membaca dengan membeli banyak buku dan saya menafkahi hobi menulis dengan mengikuti berbagai pelatihan dan juga membeli laptop.
Apa yang saya dapatkan? Saya jadi bisa berkesempatan menjadi seorang wartawan di sebuah perusahaan media begitu lulus tapi tidak lama karena saya lebih suka meneliti dan menganalisis sehingga saya memilih kuliah pascasarjana. Dengan menafkahi hobi tersebut, saya juga berkesempatan jalan-jalan gratis dan dapat uang (meski tidak begitu besar). Tapi intinya bukan apa yang kita dapatkan dari menafkahi hobi tapi lebih kepada kebahagiaan yang bisa kita rasakan dengan hobi yang kita kembangkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H