Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Penulis - M Musa Hasyim

Dosen Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rahasia Marni

18 Januari 2018   20:16 Diperbarui: 18 Januari 2018   20:22 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu Pujianto dan tetangganya berjalan perlahan-lahan menuju kamar megah Marni. Mereka berjalan mengendap-endap dan merasa khawatir jika sewaktu-waktu Marni bangun lalu menuduh mereka sebagai pencuri. Ia tidak mendapati sesuatu yang aneh atau benda mistis lainnya, yang ditaruh diatas meja hanya foto mesra Marni bersama suami barunya.

Ketika hendak memasuki kamar Marni, tiba-tiba perut Pujianto merasa sakit. Ia tidak bisa menahan rasa sakitnya tersebut hingga ia memilih keluar dari rumah Marni lalu buang air di rumahnya sendiri, ia takut jika buang air di rumah Marni akan membangunkan Marni karena suara ciprtan air yang bisa membuat Marni terbangun dari tidurnya. 

Pujianto tahu kalau Marni orangnya mudah terbangun, mendengar ketukan pintu saja langsung membangunkannya, Pujianto tentu tahu hal itu sebab dulu ia pernah menjadi suaminya.

Pujianto menyuruh tetangganya yang terdiri dari sepuluh orang, agar tetap mengintip kamar Marni dan membongkar semua rahasia Marni. Warga Ciliwung tidak bisa menolok perintah dari Pujianto, seorang tunanetra, sama halnya dengan Marni. Apalagi mereka juga merasa sakit hati terhadap Marni. Mereka sakit hati karena iri akan kecantikan dan keberuntungan Marni yang hanya seorang tunanetra.

Keanehan lain datang, Laili, tetangga yang paling suka menggosip  juga ikut-ikutan hendak masuk ke kamar Marni yang terkunci rapat sampai ke depan pintu kamarnya ia menjadi bisu lagi, persis seperti kejadian saat dulu ia hendak masuk ke kamar pribadinya. Laili sulit untuk bicara, katanya, seperti ada yang menutupi mulutnya, akhirnya Laili memilih untuk keluar dari rumah Marni. Setelah keluar, Sri bisa bicara layaknya orang normal.

Kejadian itu bukannya membuat warga Ciliwung takut namun malah membuat mereka tambah penasaran ingin melihat apa sebenarnya yang ada di dalam kamar Marni. Satu persatu warga Ciliwung hendak menyusup ke kamar Marni namun mereka tetap mengalami kejadian aneh. 

Mulai dari sakit perut, pingsan secara tiba-tiba sampai kakinya mengalami kram. Kini tinggal satu orang yang bertahan di rumah Marni malam itu, dia adalah Sutijah, istri ketua RT yang juga pernah merasa sakit hati karena cintanya ditolak oleh duda kaya suami Marni. 

Namun cintanya ditolak berkali-kali. Sutijah sudah tiba persis di depan kamar Marni yang terkunci. Ia mencari ide agar bisa melihat apa yang Marni lakukan dan sembunyikan. Apakah benar setelah sholat Maghrib Marni langsung tidur.

Namun ia tidak bisa melihat apa-apa sebab pintu kamarnya terkunci rapat. Akhirnya Sutijah mencari cara lain yaitu dengan mengintip Marni lewat celah di bawah pintu kamar Marni yang memiliki ventilasi kecil. Sutijah bisa melihat apa yang Marni lakukan saat itu dan hal itu bisa menjawab mengenai keanehan Marni selama ini.

"Ternyata hanya itu rahasianya, Marni bisa mendapatkan duda kaya raya, bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga sarjana, sampai diincar oleh pria-pria lainnya, besok aku ceritakan kepada semua warga agar mereka tidak salah paham dan mengerti apa sebenarnya rahasia dari Marni," kata Sutijah dalam hati. Malam itu juga ia keluar dari rumah megah Marni.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun