Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Book

Unsur Eksentrik dalam Buku "Cantik Itu Luka"

5 Juli 2023   10:15 Diperbarui: 5 Juli 2023   10:29 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Buku "Cantik Itu Luka" ditulis oleh Eka Kurniawan, seorang penulis Indonesia yang terkenal. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2002. "Cantik Itu Luka" adalah sebuah novel epik yang menggambarkan sejarah Indonesia dari masa kolonial Belanda hingga masa Orde Baru.

Eka Kurniawan terinspirasi untuk menulis buku ini dari kisah-kisah sejarah keluarganya sendiri dan juga dari budaya populer Indonesia. Buku ini mengeksplorasi berbagai tema, termasuk cinta, kekerasan, seksualitas, dan politik.

"Cantik Itu Luka" mengisahkan kisah dua perempuan yang hidup pada zaman yang berbeda. Pertama adalah seorang wanita tua bernama Dewi Ayu, yang dijuluki sebagai wanita tercantik di desanya, dan hidupnya dipenuhi dengan tragedi dan penderitaan. Kedua adalah anak perempuan Dewi Ayu, Adinda, yang merupakan hasil dari hubungan cinta yang tragis.

Buku ini menggunakan gaya narasi yang unik dan imajinatif, dengan pencampuran unsur-unsur realisme dan magis-realistik. Eka Kurniawan menggunakan bahasa yang kaya dan deskriptif untuk menggambarkan latar belakang sejarah dan budaya Indonesia, serta karakter-karakter yang kompleks dan kuat.

"Cantik Itu Luka" telah mendapatkan pujian luas dari para kritikus dan penggemar sastra. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan mendapat pengakuan internasional.

 Dengan kekuatan penggambaran sejarah dan kehidupan manusia yang kompleks, buku ini telah menjadi salah satu karya penting dalam sastra Indonesia kontemporer.

Buku "Cantik Itu Luka" oleh Eka Kurniawan telah menarik perhatian dan membangun fenomena di dalam maupun di luar Indonesia. Berikut adalah beberapa fenomena yang berkembang seputar buku ini:

1. Penerimaan Internasional

"Cantik Itu Luka" telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan mendapatkan pengakuan internasional. Terjemahan dalam bahasa Inggris dengan judul "Beauty Is a Wound" mendapat perhatian khusus dari para kritikus sastra dan menerima ulasan yang sangat positif. Hal ini memperluas jangkauan buku tersebut dan membangun minat pembaca di luar Indonesia.

2. Pengakuan di dalam Negeri: 

Buku ini menjadi perbincangan di kalangan para pembaca dan komunitas sastra di Indonesia. "Cantik Itu Luka" memenangkan beberapa penghargaan sastra, termasuk Penghargaan Sastra Lontar pada tahun 2003. Karya ini juga menjadi buku wajib dalam kurikulum sekolah di beberapa tempat di Indonesia, mendorong eksposur dan diskusi yang lebih luas.

3. Kritik Sosial dan Politik: 

"Cantik Itu Luka" menghadirkan latar belakang sejarah dan kritik sosial-politik yang kuat. Buku ini menggambarkan masa kolonial Belanda, kekerasan politik, serta isu-isu gender dan seksualitas. 

Kehadiran elemen-elemen ini dalam cerita membangkitkan diskusi dan refleksi tentang masa lalu Indonesia dan tantangan yang dihadapi dalam masyarakat modern.

4. Representasi Perempuan

Salah satu aspek yang mencolok dalam buku ini adalah representasi perempuan yang kuat dan kompleks. Karakter Dewi Ayu dan Adinda menunjukkan kekuatan, ketahanan, serta perjuangan mereka dalam menghadapi kesulitan dan kekerasan. Hal ini memberikan gambaran yang kaya tentang peran perempuan dalam sejarah dan kehidupan Indonesia.

5. Pengaruh Terhadap Generasi Muda

 "Cantik Itu Luka" telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak penulis muda dan pembaca di Indonesia. Karya ini telah membantu memunculkan minat baru dalam sastra Indonesia dan mendorong generasi muda untuk mengeksplorasi tema-tema yang kompleks dan menggali warisan sastra Indonesia.

Secara keseluruhan, buku "Cantik Itu Luka" telah membangun fenomena sastra yang kuat, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Pengakuan dan diskusi yang melingkupi karya ini mencerminkan pentingnya buku tersebut dalam konteks sastra Indonesia modern dan dampaknya terhadap budaya dan pemikiran pembaca.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun