Padahal Polisi seharusnya lebih berhati-hati dan tidak sembarangan juga melemparkan gas air mata. Apalagi dari video yang beredar yang di temukan oleh salah satu mahasiswa bahwa wadah gas air mata itu telah kadaluarsa. Ini juga berbahaya.
Sudah banyak informasi pemberitaan yang beredar, dalam format siber bahwa banyak pihak-pihak mengecam tindakan represif pihak kepolisian. Hanya gara-gara cuitan oknum itu, sebut saja si A, menciptakan kegaduhan seperti ini.
Lalu tiba-tiba muncul kembali cuitan baru yang provokatif dan rasis. Menganggap bahwa aksi demonstrasi yang telah dilakukan hanya mengotori area polda juga tidak berguna. Menyindir anak suku perantauan untuk menerima dan membiarkan kehinaan ini di timpakan kepada mereka.
Jelas cuitan ini yang akan menjalar kembali karena mengundang dan sifat memanas-manasi. Jika perkara ini tidak Segera di selesaikan segera, maka akan sangat mengancam suasana kerukunan kehidupan berbangsa kita.
Setelah ini entah apa lagi yang akan terjadi, aktifitas masyarakat sudah jelas terganggu. Oknum yang terkutuk itu. Secepatnya harus dibereskan untuk menghindari resiko yang lebih besar.
Karena ini menyangkut suku, jelas sangat sensitif.
Berhati-hati dalam menggunakan Media Sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H