Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga BBM Naik, Kasihan Rakyat Kecil

4 September 2022   19:55 Diperbarui: 4 September 2022   20:00 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan sampai "Mafia" di negeri ini meraja lela. Kita sebut saja oknum. Dari pejabat pemerintahan, kepolisian, perguruan tinggi, apalagi mafia migas sialan, pencuri asli sumber daya alam demi kepentingan nafsu pribadi. Pengawasan belum menjamin bahkan belum berjalan Maximal. 

Intinya pemerintah semestinya pertahankan saja subsidi. Tinggal di turunkan pengawasan di SPBU itu, kasih turun tim khusus atau apa, memantau jalannya konsumsi kendaraan masyarakat. Kalau bisa cabut saja izin pertamax bersubsidi untuk orang dengan mobil mewah. Terobosan lain adanya larangan terhadap orang kaya untuk konsumsi subsidi BBM. 

Keputusan presiden ini bisa menurunkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pak Jokowi. Rakyat akan merasakan penderitaan luar biasa. Harga pangan pasti ikutan naik. Biaya transportasi juga naik, kasihan rakyat kampung yang ada di pelosok. 

Harga botolan bensin itu, RP 10.000 perliter untuk warung-warung kecil. Naiknya Bensin jenis pertalite berimbas naiknya juga harga botolan bensin. Bisa 13.000,00 atau lebih, mana kebutuhan rakyat menengah ke bawah pas-pasan. 

Entah siapa yang mau di salahkan dari fenomena ini. Seorang negarawan mestinya berpikir untuk masa depan bangsa ini. Aset-aset vital mesti dilindungi. 

Aliansi gerakan mahasiswa atau organisasi kepemudaan lainnya rasa-rasanya tidak akan pernah diam menyikapi ini. 

Aksi tuntunan sampai pada penolakan naiknya harga BBM akan terus menggelora di permukaan. Indonesia "Pulih lebih cepat bangkit lebih kuat", jangan sampai hanya jargon belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun