Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Sultra Mesti Baperan, Aksi Demonstrasi Mesti Dijaga

9 Juli 2022   00:24 Diperbarui: 9 Juli 2022   00:48 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertolak pada dua kasus tersebut, seyogyanya mahasiswa memiliki kepekaan atau tidak merasa terganggu dengan aktivitas patroli kepolisian ini. Karena semua demi keamanan dan keselamatan bagi warga sekitar. 

Aksi orasi yang mulanya dipicu karena ketidaknyamanan terhadap aparat kemanan semestinya direnungkan kembali. Apalagi informasi tambahan yang menyebutkan bahwa oknum mahasiswa ini jumlahnya saat memblokade jalan mulanya adalah 3 orang, tapi karena desakan dari senior sehingga bertambah sampai 30 orang. 

Jika mahasiswa hari ini memiliki kepekaan demi kepekaan, maka tidak akan gaduh dan mengganggu aktivitas masyarakat, jika idealisme itu adalah unsur penting yang melekat dalam diri mahasiswa sebagai pembela masyarakat, maka semestinya tidak menganggu masyarakat. 

Dikatakan oknum maka artinya tidak mencakupi keseluruhan, tetapi orang-orang tertentu saja yang terlibat dalam suatu kejadian. Maka oknum-oknum ini barangkali sering dikonotasikan sebagai pelaku dalam suatu kelompok. 

Mahasiswa Sultra, tak pernah lekas dan henti dalam menyuarakan kebenaran dimuka umum. Apalagi isu-isu yang berhubungan dengan kemaslahatan umat.

Kemarin pada 11 April, Aliansi mahasiswa dari berbagai ornamen bahu-membahu turun ke jalan demi menentang wacana politik nasional yang sudah berseberangan dengan konstitusi. Ini semua adalah indikasi bahwa mahasiswa itu Baperan, peka terhadap semua situasi dan kondisi. Meskipun bukan cuman mahasiswa UHO, Aliansi BEM se indonesia pun juga serentak turun ke jalan. 

Terkhusus wilayah Sultra, masih sering akan dijumpai orasi-orasi ataupun agitasi sebagainya, dari beberapa kelompok mahasiswa yang tidak menginginkan bentuk kezaliman ada didepan mata. 

Sekali lagi mahasiswa adalah sebagai agen yang menempatkan diri sebagai subyek dalam kontrol sosial, maka tentunya orientasi dalam setiap gerakan adalah untuk masyarakat. Sangat membatalkan apa yang selama ini didengungkan pada podium ataupun mikrofon jika hanya menganggu sampai merusak tatanan yang sudah ada. 

Oknum mahasiswa Sultra dominan isu-isu tambang yang dipersoalkan, semua wacananya menolak eksploitasi yang destruktif ataupun permasalahan legalitas suatu Perseroan Terbatas. Terlepas dari itu bahwa, harapan dan tujuan mulia Mahasiswa mesti dijaga, bukan malahan dirusak gerakan-gerakan yang telah dibangun, jika ujungnya semua hanya mementingkan nafsu belaka. 

Mahasiswa sultra mesti Baperan, selain peka terhadap terhadap isu-isu lokal, nasional, ataupun kebijakan yang dianggap tidak adil, pun juga membawa pada perubahan yang signifikan sebagai generasi penerus perjuangan bangsa menuju ketentraman dan keadilan. 

Selalu ada rintangan dalam setiap gerakan, aparat pula sebagai pengatur stabilitas keamanan dalam masyarakat, jika beroperasi untuk kemaslahatan bersama betul-betul harus sungguh-sungguh demi meminimalisir tindakan kriminalitas, ini patut untuk didukung dan tak perlu dicekal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun