Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pasar Sentral, namun Sepi Pembeli dan Memprihatinkan

5 Oktober 2021   09:32 Diperbarui: 5 Oktober 2021   09:35 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: kondisi Los dan Kios yang Kosong

Pasar Sentral Wua-wua, atau orang biasa kenalnya pasar baru Kota Kendari saat ini memperlihatkan keadaan yang cukup memprihatinkan dan banyak sekali keluhan dari para pedagang ditempat tersebut.

Gedung dengan dua lantai itu kini sangat sepi pembeli dan minim sekali pengawasan dan kontrol dari pemerintah setempat, apalagi struktur bangunan yang mirip hotel ini luas namun sangat disayangkan banyak yang berpindah ketempat yang lebih ramai. 

Bahkan pedagang ikan dan sayur-sayuran memilih untuk jualan didepan pelataran gedung dengan atap seadanya hingga tempat-tempat jualan didalam gedung itu hanya beberapa yang ditempati saja

Hal itu dilakukan bukan tanpa sebab namun ada beberapa maksud dari para pedagang itu sebagaimana penulis telah peroleh langsung dari beberapa pedagang di tempat itu, diantaranya: 

 Sebagai bentuk protes

 Nah, ini adalah salah satu cara mereka dalam melakukan protes terhadap pemerintah kota agar kiranya keluhan mereka itu didengarkan. Awal mula mereka pindah ke depan mendapatkan teguran dan tindakan dari Satpol PP, namun selanjutnya para pedagang ditempat itu tetap pada pendirian mereka untuk tetap bertahan disitu

Sebagai penarik Perhatian

  Bukanlah sesuatu yang absurd, kendaraan yang lalu lalang disekitar jalan pasar sentral ini mengiranya tempat ini adalah hotel. Sehingga orang mengiranya itu bukan pasar melainkan gedung hunian.

Seorang pemuda yang berjualan di tempat itu mengatakan," seharusnya gedung ini direnovasi kembali, kaca pembatas dibagian sisi gedung itu seharusnya di bongkar saja agar masyarakat bisa melihat dan dapat mengakses tempat itu dengan lancar, sehingga los-los itu bisa terlihat dari jalan, tapi ini tidak, ya sehingga banyak yang jualan di depan itu sebagai penarik perhatian agar ditahu tempat ini adalah pasar." Ujar pemuda itu saat dikonfirmasi penulis.

Karena Tidak Laku

Alasan yang lain adalah sepinya pembeli didalam gedung itu sehingga rata-rata penjual ikan dan sayur memulilih ke luar saja yang cukup ramai karena di samping jalan yang sangat banyak kendaraan yang melintas sehingga banyak yang singgah untuk membeli.

Dokpri: kondisi Los dan Kios yang Kosong
Dokpri: kondisi Los dan Kios yang Kosong

Diawal tulisan ini, penulis mengatakan bahwa kurangnya pengawasan dan kontrol dari pemerintah. Hal itu memang faktanya, seandainya tempat itu diawasi dengan ketat maka pasar yang katanya sentral itu akan bersih dan memiliki petugas keamanan, maka tempat ini tidak akan ternodai oleh kotoran-kotoran tikus yang sudah bersarang di tempat itu dan los-los yang kosong itu sangat banyak menumpuk kotoran. 

Sebenarnya ada petugas kebersihan, namun beberapa pengakuan pedagang mereka jarang masuk dan kalaupun membersihkan hanya dibeberapa titik saja. Ini mengindikasikan kontrol dan pengawasan yang tidak becus dari pemerintah akan hal ini membiarkan pasar terbengkalai seperti ini.

Kemudian juga janji hanya sekedar janji namun tak kunjung terealisasi, pada 12/2018 lalu Sulkarnain selaku wali kota berjanji kepada para pedagang akan sesering mungkin mengadakan Festival kuliner di pasar Wua-wua namun sampai sekarang pengakuan dari para pedagang itu hanya sampai pada omongan saja dan tidak sampai ke tindakan.

Seharusnya pemerintah segera bertindak memberikan solusi akan keresahan para pedagang di pasar Wua-wua ini. Perlu diketahui banyak sekali orang-orang yang pindah ke pasar panjang untuk berjualan disana, ya karena ditempat itu sangat ramai sekali sepanjang hari. 

Tidak heran seorang bapak asal Buton Utara memberikan analogi saat ditanya oleh penulis, " sama kayak orang Sekolah, ada gedung tapi mereka sekolahnya di luar mana mungkin mereka seperti itu, mereka bersekolah karena ada gedung. Sama kayak pasar jika mereka dibiarkan di luar-luar sana dia tidak akan memenuhi gedung pasar".Ujar bapak asal Butur itu 

"Masalahnya pemerintah tidak mau usaha untuk diskusikan ini pasar, kalau diskusikan tidak usah diluar-luar sana dibiarkan itu dipasar pinggir jalan itu harus disingkirkan, jangan dibiarkan supaya pasar itu berfungsi." Tambahnya

Harapan besar satu-satunya para pedagang adalah bagaimana pemerintah turun langsung untuk melihat situasi di pasar baru supaya tahu bagaimana keresahan  Masyarakat pedagang di Pasar Sentral Wua-wua Kendari itu.

Musafar Ukba, Kendari 5 Oktober 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun