Mohon tunggu...
musa abdurrahman hilal
musa abdurrahman hilal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (23107030104)

Hidup itu ketika kalian bernapas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pakai Kacamata Kuda untuk Menilai Orang, Emang Boleh?

4 Maret 2024   14:08 Diperbarui: 4 Maret 2024   14:12 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ketiga rubah, ketika sudah memahami perilaku dan cara berfikir mereka dan yang mereka ketahui bahwa kita juga sependapat terhadap cara pandang mereka, barulah kita mulai rubah sedikit demi sedikit cara berfikir dan perilaku mereka, memang memerlukan proses yang lama, tapi proses ini memang efektif.

Gunakanlah kacamata sosial untuk melihat orang lain sehingga tidak mudah menyalahkan,  ketika mendengarkan pendapat orang lain yang berbeda dengan kita, jangan langsung menyalahkannya, belum tentu pendapat orang lain itu salah, bisa jadi pendapat kita yang salah.

Penulis pernah menanyakan kepada temannya terkait diskusi dan debat, mana diantara keduanya yang lebih baik?

Jawabannya adalah diskusi, karena diskusi adalah sharing ilmu dan cara pandang, saling memahami perbedaan dan kesamaan sehingga tidak ada yang benar dan salah, tidak ada kalah dan menang. Saling berbagi pendapat dan mengambil Keputusan secara  tengah-tengah.

Kenapa tidak debat? Karena debat lebih pada mempertahankan argumen dan tidak mau menerima pendapat orang lain. Sehingga secara tidak langsung debat menutup pintu ilmu dan wawasan baru yang seharusnya bisa masuk tapi dihalang oleh keras kepala karena ingin menang dan benar sendiri saat berdebat.

 Apapun itu jangan mudah menilai orang dari luarnya, terkadang antara cover dan dalamnya akan jauh berbeda, banyak sekali anak  jalanan yang ingin sekolah tapi tidak memiliki biaya, tapi apa yang ada dipikiran orang-orang yang lebih beruntung dari mereka? Orang-orang yang lebih beruntung itu beranggapan bahwa anak-anak jalanan itu pemalas, lebih memilih mencari uang dari pada belajar.

Terakhir,

Belajarlah untuk tidak menyalahkan orang lain, ketika ada orang yang menurut kalian salah atau berbeda pandangan dalam suatu hal, ajaklah berbicara, diskusikan hal tersebut, dengan kita mengetahui cara berfikir orang lain, maka akan luas pula cara pandang yang kita dapatkan dalam suatu hal dan permasalahan.

Memahami orang lain adalah salah satu bentuk toleransi.

 cukup sekian, terima kasih..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun