"Dahulu, pernah kita bentuk kader Posyandu di Portal (Pinang Merah), tapi sudah tidak ada lagi, karena mereka tidak bersedia aktif", ujar Bidan Hermanita.
Adapun, salah satu KPM SAD yang peroleh bantuan sosial adalah Mariya. Mariya secara syarat terpenuhi komponen kesehatan, yakni Ia memiliki balita.
Usia anaknya berkisar lima bulan, hal itu berarti dia harus komitmen, dibuktikan dengan hadirnya setiap bulan di posyandu. Namun, Hermanita tak pernah menjumpai yang bersangkutan.
Pada kesempatan lainnya, penulis pernah menanyakan Maria dan bayinya terkait partisipasinya di posyandu, lantas, ia pun tidak mengetahui perihal tersebut. Maria juga menuturkan, kalau jarak tempuh baginya terbilang jauh, terlebih ia harus berjalan kaki.
Penulis dapat memahami kondisi ini, karena memang, tingkat interaksi mereka dengan masyarakat luar terbatas, terlebih informasi terkait kegiatan posyandu.
Ikan Sale dan Sambal Ikan GabusÂ
Penulis masih mempunyai komitmen tinggi terkait kebersamaan dengan masyarakat jelata. Ingin merasakan apa yang dirasakan oleh mereka. Setidaknya, penulis buktikan dengan bermalam di rumah salah seorang KPM, Amir Hamzah. Lantas, di sinilah penulis merasakan kedamaian dan kebersahajaan mereka menghadapi kehidupan. Kesederhanaan mereka menjalani kehidupan di tengah ramainya hiruk pikuk desa, terlebih hiruk pikuk kota.
Apa yang mereka makan, juga penulis rasakan. Pada hari pertama, usai penulis menunaikan sholat Maghrib, hidangan berupa ikan sale tersuguhkan.
Bagi penulis, hal ini bagian dari hal istimewa, karena tidak pernah penulis lakukan ditempat lainnya. Hidangan berupa Ikan Sale begitu nikmat terasa.
Ikan Sale, merupakan ikan air tawar atau sungai, berasal dari jenis ikan Keting atau Baong, kemudian dilakukan proses pengasapan hingga kering.