Mohon tunggu...
Musyaffa M Sos
Musyaffa M Sos Mohon Tunggu... Dosen - When we should change, there is chance

We never die, couse always think and show writting....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ekspedisi Bantuan Sosial pada Suku Terasing di Jambi

5 Agustus 2018   22:49 Diperbarui: 7 Agustus 2018   15:07 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai Lalang, sebagai tapal batas, Jambi - Palembang//dokpri

Sungai yang mengitari wilayah ini, yakni Sei Lalang dan Sei Badak juga terlihat surut. Kondisi kemarau, memungkinkan sungai-sungai tersebut dalam debit air minimum.

Kondisi miris tampak di sungai tersebut, berupa patahan-patahan kayu hasil ilegal logging yang dilakukan oleh masyarakat dalam dan luar, terlebih terdapat deretan patahan kayu dalam jumlah tak sedikit yang diklaim oleh Perusahaan Swasta. Mirisnya, barisan patahan kayu tersebut dibiarkan hingga tak ada manfaat dan sia-sia.

Sungai Lalang, sebagai tapal batas, Jambi - Palembang//dokpri
Sungai Lalang, sebagai tapal batas, Jambi - Palembang//dokpri
Pada ekspedisi saat ini, penulis juga masih mendapati satwa liar dilindungi, seperti masih adanya Orang Utan, Gorilla, Badak, Beruang, dan satwa liar lainnya.

Sebagaimana diketahui, satwa-satwa tersebut memang sudah selayaknya menempati habitat asli. Sebelah Selatan dari daerah ini, masih terhampar hutan lebat.

Kemudian, di sebelah Barat Daya daerah ini juga penulis menjumpai Hutan Konservasi yang bersebelahan dengan lahan kelapa sawit milik PT. Asiatic. sehingga, dimungkinkan bagi satwa-satwa tersebut untuk hidup. Lain halnya, jika kondisi ini terjadi 10 hingga 20 tahun mendatang. Semoga masih asri sebagaimana mestinya.

Sekolah "Laskar Pelangi"  di Jambi

Penulis, menjumpai seorang siswa bernama Ari (13) yang masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar. Usia tak menghalanginya untuk meraih cita-cita saat ia dewasa nantinya.

Ari merupakan putra dari Amir Hamzah dan Cik Misa. Mereka merupakan KPM penerima bantuan PKH dari Kementerian Sosial.

Sebagaimana diketahui, program bantuan sosial sebesar 1.890.000 yang diberikan per tahun dalam empat tahap tersebut bersyarat. Salah satu syaratnya adalah adanya komitmen pada dunia pendidikan. Program ini secara implementatif telah menstimulus mereka untuk menempuh pendidikan formal dan non formal.

Pada ekspedisi kali ini, penulis menjumpai Ari yang tengah belajar Matematika di SDN 232/IX Kelas Jauh Sei Jerat, Pangkalan Ranjau, Desa Tanjung Lebar, Kec. Bahar Selatan, Kab. Muaro Jambi. Dengan berdinding papan kayu, berlantai tanah-hanya di kantor sekolah yang menggunakan lantai panggung berupa papan kayu, penulis singgahi.

Detak kagum penulis rasakan, karena kondisi tersebut sama seperti dalam novel Best Seller, Andrea Hirata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun