Akhirnya kamipun memutuskan berbelanja di Pasar Sanggeng lalu ke Pasar Wosi, ini merupakan kali pertama saya berbelanja di pasar tradisional selama berada di kota ini. Hal pertama yang saya ketahui adalah buah yang di jual tidak per kilo melainkan pertumpuk atau perbiji. Harganya mulai dari lima ribu dan kelipatannya, jadi akan sangat jarang sekali menemukan harga buah tujuh ribu atau dua belas ribu, karena bukan kelipatan lima ribu. Â
Tiba-tiba ada satu hal yang menarik bagi telinga saya, ada perbincanan antar pedagang mengenai hasil akhir pertandingan di Piala Dunia. Secara reflek saya pun menoleh ke arah suara tersebut ternyata pedagang sayur dan penjual baju yang sedang bebincang bincang.Â
Penjual baju tersebut mengenakan jersey Brazil dan berbicara kepada penjual sayur seraya berkata ‘sa su bilang ke kam, Brazil yang juara bukan Argentina’, saya masih ingat pada malam sebelumnya Argentina kalah dari Kroasia di penyisihan grup. Sayapun berfikir ternyata sepakbola di kota ini telah merasuki jiwa penduduknya tak peduli apapun profesinya.  .
Jangan Heran Jika Banyak berkibar Bendera Negara Peserta Piala Dunia
Penggunaannya itupun sebatas pada rumah dan/atau kantor serta halamannya. Sementara untuk WNI dapat juga menggunakan bendera kebangsaan asing di rumahnya ketika ada kunjungan dari orang penting Negara lain, itupun atas anjuran atau izin kepala daerah.
Beberapa hari sebelum pagelaran piala dunia, saya melihat beberapa bendera Negara peserta piala dunia berkibar di depan dan di atas rumah bahkan beberapa diantaranya di jalanan kota Manokwari. Tentunya pada hari itu tidak ada kunjungan dari orang penting dari Negara lain, dan sebagian dari bendera itu masih tetap berkibar sampai saat ini. Entah hal ini bertentangan dengan PP no 41 tahun 1958 atau tidak. Mungkinkah ini yang dinamakan euforia itu?
Beberapa Hari Ini Mendadak Sepi
Pendukung Jerman yang kala itu mendambakan kemenagan dan ingin berkonvoi ria harus memendam dalam-dalam keinginannya. Sedih memang, tapi itulah Piala Dunia ada yang kalah dan menang, ada yang lanjut dan ada yang pulang. Hasil ini pun mempengaruh turunnya keramaian dari pegiat konvoi di kota ini.
Setelah Jerman pulang ke kampung halaman, konvoi yang sering dilakukan di babak penyisihan mulai turun. Jika dihitung semenjak saat itu konvoi besar hanya dilakukan ketika Argentina dan Brazil akan bermain, sementara ketika tim besar lainnya seperti Inggris dan Prancis bermain hanya sedikit pasukan konvoinya. Bahkan tidak ada yang konvoi ketika tim yang akan bermain adalah Belgia, Kroasia, Uruguay, atau Rusia.