"Mencari Makna"
Oleh amal Hasanuddin (De'facto Rap)
Teringat betul dahulu, kala umur masih ku rayu
Berharap dewasa agar mampu memaknai arti BulanMu
Bocah-bocah yang mengemis dewasa, belajar memenita puasa, tiba matang usianya pintar ia merasa.
Mulailah ia belajar, mulialah ia bersabar
Bibirnya bergetar, zikirnya terantar
Ibadah baginya adalah candu Â
bahkan waktu ia bunuh terharu
sampai suatu waktu tanya ia dalam kalbu
Ibadah apa yang paling tinggi nilainya bagi Tuhan?
Rukun iman dan Islam? Lalu berapa nilai kebaikan?
Aku takut saat mendirikan sholat karena aku butu didengar, Karena hidupku terancam bukan karena kita yang adalah akar
Sudah berapa banyak Ramdhan kita lalui
Sesali segala lalai serasa tak cukup di biayai
Minta di ampuni tapi selalu saja tukar hati
Tak sehati, kita kalah dalam bukti atas bakti
Tapi Tuhan memang penagsih pula penyayang
Disetiap jalan selalu saja ada kesempatan
Bahkan keselahan dan kebenaran tak sejati menemukan jalan pulang sebab, taatku hanya sebatas Ramadhan yang sebulan.
Aku ingat cerita kakek saat ibunda merwatku Dalam rahim, Percakapan mahal yang interen kata katanya begitu Halim, Peristiwa yang bukan lagi soal awal, bagi mereka yang berakal. Aku dan ibunda berbagi siang dan malam yang normal.
Hingga keluarku suci bapakku memberi komando
Inikah kisah Ramdhan ku yang tersirat dan ditolak kebodohan. Aku semakin mendekatinya mencari maksud dan tujuan. Untuk apa semua ini ada bila Tuhan memang pengampunan dan penyayang
Di malam-malam pengampunan, pikir kerdilku berkeliaran. Beberapa pertanyaan tak selesai terjawabkan, untuk apa Ramadhan ada ketika Tuhan menagaku Dia maha pengampun
Aku curiga Tuhan punya rahasia, dan Ramdhan adalah cerminan.. Entahlah!!