Mohon tunggu...
Mursal Bahtiar
Mursal Bahtiar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hamba Allah

Orang Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kupal Kekinian

25 Januari 2022   21:37 Diperbarui: 22 Maret 2022   13:14 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan berteriak nyaring namun terkurung  

Soya-soya dan leleyan tertancap subur 

Bagogoro dan Tahlilan mengimbangi kubur 

Tetap pada makna itu melihat seperti kabur 

Hingga mati kita tetap kan di ukur  

Katanya Kampung kita masure! 

Padahal bakugogahe kita cafarune 

Seperti pepatah om La une 

Hidup disini sudah jarangahe  

Dimana Kupal yang masure Jika bambu hanya untuk dodorobe 

Dimana Kupal de ini Jika kayu manis dikira fanili  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun