Kau paksakan itu agar tergantikan baru
Sampai malam tiba kau ajak kerabat mu menabuh rebana membaca kitab barzanji.
Sore yang cerah dan matahari mulai memerah
Mendekati Magrib saat ajalmu mendekat
Engkau meminta dibukakan jendela kamar
Hanya untuk melihat sercecah cahaya dari luar dan menikmati tiupan angin dari fananya dunia dan tanganmu didada
Selama hidupmu ada Bidadari yang tegar sabar menjamu makan malamu
Ada sosok kuat yang tak kenal lelah saat membakar tangannya demi "Sagu lempeng sarapan kita"
Dia kini Masih Bersamaku menjajal pesanmu wahai ayah untuk anak-anakmu.
"Allah meridhoimu Bapakku yang telah lama wafat"
Sehat dalam ridho serta panjangakanlah usia Ibuku... Amin!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!