Masih terpampang jelas warna-warni kembang api. Status juga ramai dan penuh warna-warni kembang api.Â
Begitu terompet bergema, seketika itu pula suara bising tiada henti bersahut-sahutan.
Selama aku berada di perjalanan melintas jalan tol --menjelang detik-detik  bergesernya waktu, kehebohan sejak beberapa jam sudah terasa. Bukan menit lho ya.
Aku sendiri malah terdiam, menghitung berapa banyak kebaikan dan sikap baik yang sudah aku lakukan sepanjang 2023. Berapa banyak kebaikan yang sudah aku lakukan dengan ikhlas lahir batin.Â
Sedang merenung, tiba-tiba ada yang menjawil pundakku. Aku sedang malas bicara. Jadi aku menoleh sambil menaikkan dan menurunkan alis. Sambil tersenyum.
"Ayo ikut ngobrol..." Ajak sepupu yang duduk di belakangku.
Biar jadi bahan obrolan, akhirnya aku bertanya, "Berapa banyak kebaikan yang sudah kita lakukan untuk sesama, untuk semesta dan untuk diri sendiri? Ayo coba jawab sesuai hati masing-masing. Jawaban yang sesuai dengan aksi nyata atau ditunjukkan dengan foto, akan mendapat 100 ribu. Â Kalau mempunyai lebih dari satu poin akan mendapat 50 ribu, masih ada lagi akan mendapat tambahan 50 ribu. Begitu seterusnya. Yang jelas kebaikan pertama dengan terlampir atau menunjukkan foto, mendapat seratus ribu. Selanjutnya lima puluh ribu. Dengan foto juga, biar tampak jujurnya."
Seketika suasana sepi
Saat menoleh ke belakang semua sibuk dengan ponselnya.
Kudengar sepupuku bilang pada bocilnya, "Dik, ini kamu ya, kok rambutmu basah. Kamu ketumpahan sup apa mandi sup?"
Bukan menjawab pertanyaan ibunya, malah menjawil diriku." Bu De, aku baik membantu tamu membersihkan tumpahan isi piring yang dibawa tamu waktu kondangan kemarin. Untung supnya tidak terlalu panas. Â Adik bantu mengambilkan mangkok sup yang jatuh karena ditabrak anaknya Bu Juma lari-lari."
Tangan ini terulur ke belakang, meminta bukti. Iya benar ada foto dia mengambil mangkok dan di pundaknya sepotong wortel dengan daun seledri tampak jelas. Rambut dan pundanya basah dengan semburat warna merah. Ini pasti es fanta.
" Wah iya. Ini seratus buat kamu ya, Dik."
Dia bersorak gembira.
 "Yang lain? " Tanyaku seketika.
Belum ada jawaban.
Aku kembali merenung.
Habis ini, kalau membuka goresan  harian kita. Semua kenangan akan datang dengan sendirinya. Semua orang hidup dengan kenangan yang kita buat sendiri. Kenangan baik, kenangan buruk, kenangan yang membahagiakan, juga ada kenangan yang selalu membawa  kecemasan jika menyangkut masa depan...Â
Menghadapi masa depan, tak perlu cemas. Tugas kita mengisi kehidupan kita dengan hal-hal yang baik teriring doa--semoga kita semua dapat mengisi tahun 2024 dengan banyak hal baik -- memberi kenangan baik untuk diri sendiri. Minimal itu saja.... Kebenaran dan kenyataan hal baik yang kita lakukan, biarlah orang lain yang menilai...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI