Bukan menjawab pertanyaan ibunya, malah menjawil diriku." Bu De, aku baik membantu tamu membersihkan tumpahan isi piring yang dibawa tamu waktu kondangan kemarin. Untung supnya tidak terlalu panas. Â Adik bantu mengambilkan mangkok sup yang jatuh karena ditabrak anaknya Bu Juma lari-lari."
Tangan ini terulur ke belakang, meminta bukti. Iya benar ada foto dia mengambil mangkok dan di pundaknya sepotong wortel dengan daun seledri tampak jelas. Rambut dan pundanya basah dengan semburat warna merah. Ini pasti es fanta.
" Wah iya. Ini seratus buat kamu ya, Dik."
Dia bersorak gembira.
 "Yang lain? " Tanyaku seketika.
Belum ada jawaban.
Aku kembali merenung.
Habis ini, kalau membuka goresan  harian kita. Semua kenangan akan datang dengan sendirinya. Semua orang hidup dengan kenangan yang kita buat sendiri. Kenangan baik, kenangan buruk, kenangan yang membahagiakan, juga ada kenangan yang selalu membawa  kecemasan jika menyangkut masa depan...Â
Menghadapi masa depan, tak perlu cemas. Tugas kita mengisi kehidupan kita dengan hal-hal yang baik teriring doa--semoga kita semua dapat mengisi tahun 2024 dengan banyak hal baik -- memberi kenangan baik untuk diri sendiri. Minimal itu saja.... Kebenaran dan kenyataan hal baik yang kita lakukan, biarlah orang lain yang menilai...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI