Gerbang ke dua dibangun sejak bangunan baru yang diperuntukkan pesien umum. Dulunya, gerbang ini hanya papan kecil untuk dilewati satu oang saja. Dikelilingi oleh rumput pula. Kini gerbang itu tampak kokoh di lingkungan yang bersih.
Kembali ke lokasi dalam--melalui jalan penghubung. Kaki ini melangkah ke belakang -- menuju  tembok pembatas perumahan Depkes dengan RSJ Soerojo Hospita. Dulu yang paling belakang--waktu itu belum ditembok--adalah kolam ikan, lumbung dan kamar jenazah. Di dekat itu juga ada dapur dan kamar mandi. Juga ada cerobong asap.
Ternyata cerobong asap kuno dapur masih ada. Lokasi dapur, ruang gizi, kamar jenazah masih tetap dibelakang -- agak jauh dari kandang sapi dan lumbung. Cerobong kembarnya begini.
Seingatku dulu ada tempat membatik dan membuat kaos--juga ada pencuci linen. Ternyata hanya menemukan tempat linen kotor.
Aku kembali ke jalan utama melalui jalan penghubung lagi--tidak melalui jalan beraspal. Jalan beraspal diapit jalan penghubung. Jalan penghubung yang kumaksud begini.
Akhirnya kini aku berniat pulang melalui gerbang terbaru melalui jalan lain. Tembok sisi lain dekat dengan jalan keluar masuk gerbang baru. Gerbang baru ini ada karena di ujung sisi yang lain -- dekat dengan bangunan baru --bangunan baru untuk  pasien umum. Jalan itu jalan kampung menuju kampung Gintung.Â