Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Sup Ala Belanda

3 Desember 2023   18:54 Diperbarui: 3 Desember 2023   19:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Berkumpul bersama saudara rasanya menyenangkan. Menambah ramai suasana. Bepergian bersama saudara, bukan hanya meramaikan suasana tetapi juga menjadi teman curhat, teman bercerita dan teman bercanda.

Perjalanan kita menjelang sore ini melihat dari dekat bangunan peninggalan Belanda. Sayang sekali saat ini hujan deras.

 Pengambilan foto terganggu dan hasilnya buram. Saking derasnya. Sementara di Yogyakarta -- sepupu lain di sana memberi info -- saat ini Merapi sedang tidak baik - baik saja.

Kami berada di Talang Londo saat mendengar kabar Merapi. Di sini hanya sejenak  saja.  Dari Talang Londo, ke RSJ Soerojo Hospital. Hanya melewati saja. 

Rencananya, kami akan meluncur ke Menara Air, Bunker, Saluran Irigasi di atas Plengkung, Gerbang Kerkhoof, juga melihat rumah - rumah warga Belanda, lalu ...

"Dari tadi ko bangunan orang Belanda yang disebut. Orang Belanda ngga makan selama di sini....." Begitu kata si Oom supir.

"Ya maakaaaaaaan....!" Malah para bocil berseru serempak.

"Kalau ga makan orang Belanda meninggal. Terus di paketin ke Belanda biar dikubur di Belanda."

"Ha ha ha ...... emang barang ko dipaketin. Di sini juga ada makam Belanda." Ada-ada saja keponakanku ini.

"Makanan orang Belanda apa?" Itu suara dari belakang dekat pintu.

"Soooop." Kata bocil paling kecil.

"Itu makananmu, Dek."Si kakak menyahut cepat.

Sejenak  terdiam, lalu kubilang -- itu betul. Sup sama roti. Berarti di sini ada warung ala Belanda --peninggalan  Belanda. Maksudku warungnya. Tapi orang Belanda mestinya punya koki karena aku tak tahu di mana warung peninggalan Belanda. Kalau ada pasti tempatnya dibangun ala Belanda.

"Di sini ada engga sup yang terkenal." Tanya sepupuku.

"Ada. Sup senerek.Buatan Bu Atmo."

"Ayo kita beli sup senerek." Sepupuku ini apa lupa ya. Di rumah banyak makanan. 

"Ini kita ke Bu Atmo ? Tanya Adikku.

"Jangan sekarang. Di rumah masih ada somay, bakso, beras kencur, kremes ayam

....."

"Yuuuk kita pulang.... Enak ni sampai rumah manasi bakso."

Akhirnya kita pulang diiringi hujan yang masih menemani perjalanan kami.

"Terus ke Bu Atmo kapan....?" Tanya bocil yang lain.

"Minggu depan kamu ke sini lagi ya... Kita ke Bu Atmo dan jalan - jalan ke RSJ melihat bangunan kuno. Habis itu kita ke Bu Atmo. Ada yang tahu makan sup itu penting  dan...." Tanyaku di akhir janji.

Keponakanku ada yang bilang, _ membuat perut jadi kenyang.

Iya juga si. Tapi yang aku maksud, menyantap sup itu menyehatkan. Bawang, lada, merica, bisa sebagai antibiotik, obat masuk angin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun