Sepertinya pagi ini mendapat lima ratus ribu sudah membuat hati tenang. Tidak perlu bongkar pasang tenda. Â Kemungkinan tenda ini milik pedagang gerobag dorong tadi pagi.
Ada juga lahan yang tidak dikenakan parkir. Tempatnya, di pinggir jalan nasional. Sepertinya hanya untuk droping saja. Setelah barang turun, motor dan pengendaranya berlalu dengan cepat.
Saya juga pernah parkir di tempat itu. Waktu itu sedang ramai-ramainya orang menunggu biksu lewat. Sudah banyak orang menanti di pinggir jalan. Kebetulan sekolah saya di seberang sana.Â
Saya kembali ke sekolah karena ponsel tertinggal dengan posisi sedang isi daya.. Untung saja ada tetangga saya di situ. Saya bisa menitipkan motor dengan aman dan nyaman.
Sebenarnya berbahaya pakir di tempat itu. Orang iseng atau malah mempunyai niat jahat, siapa yang tahu bukan? Berharap tetangga yang tadi saya titipi tidak lupa kalau saya titipi motor.
Seingat saya, waktu itu saya cepat-cepat kembali ke motor. Takut dia lupa. Alhamdulillah..., semua baik-baik saja.
Besoknya, saya ketemu dengan siswa pemarkir motor di sana itu. Kejadian itu pagi sebelum jalan ramai padat manusia gara-gara menunggu rombongan biksu jalan dan lewat depan sekolah menuju Candi Borobudur.
"Hai anak cakep, kamu tahu di sekolah ada tempat parkir 'kan..."
"Iya, tahu, Bu.."
"Lha kenapa kamu parkir di luar sana....?"
"Tidak ada polisi ..."
