Mohon tunggu...
Murni Rianti
Murni Rianti Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan SMK Yudya Karya Kota Magelang

Membaca, menulis, traveling, berkebun, bertanam, kurator, olah raga jalan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam Jumat

27 Januari 2023   01:51 Diperbarui: 27 Januari 2023   01:53 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baru saja aku turun dari bis yang mengantarku pulang. Begitu mendekati perempatan jalan Ahmad Yani, aku bersiap berdiri.

Begitu turun, diseberang sana tampak segerombolan pemalak seolah siap mendatangiku.

Dengan santai aku mengikuti kakek tua menyeberangi jalan. Dia berjalan bersama bocil dan seperti nya dua yang lain anak pesantren.

Kupikir, pemalak itu bukan hanya memalakku saja. Juga bakal memalak kakek itu.

Yang aku herankan, rombongan pemalak tiba-tiba kabur sambil berteriak.

"Setan!  Setan!  Setan!!"

Kaburlah 5 orang di sebelah kananku.

Aku melihat mereka menjauh mendekati toko kelontong dekat ojegan.

Melihat ke depan, baru kusadari kakek tadi sudah jauh di depan sana.

Segera aku mengejarnya. Tetapi langkahku kalah cepat. 

Merasa sekarang lebih aman, aku melambatkan jalanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun