Baru saja aku turun dari bis yang mengantarku pulang. Begitu mendekati perempatan jalan Ahmad Yani, aku bersiap berdiri.
Begitu turun, diseberang sana tampak segerombolan pemalak seolah siap mendatangiku.
Dengan santai aku mengikuti kakek tua menyeberangi jalan. Dia berjalan bersama bocil dan seperti nya dua yang lain anak pesantren.
Kupikir, pemalak itu bukan hanya memalakku saja. Juga bakal memalak kakek itu.
Yang aku herankan, rombongan pemalak tiba-tiba kabur sambil berteriak.
"Setan! Â Setan! Â Setan!!"
Kaburlah 5 orang di sebelah kananku.
Aku melihat mereka menjauh mendekati toko kelontong dekat ojegan.
Melihat ke depan, baru kusadari kakek tadi sudah jauh di depan sana.
Segera aku mengejarnya. Tetapi langkahku kalah cepat.Â
Merasa sekarang lebih aman, aku melambatkan jalanku.