Mohon tunggu...
Murni Ria Lestari
Murni Ria Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Tiada Hari Tanpa Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Indonesia oleh Generasi Milenial Melalui Korean Wave di Era Pandemik

4 Agustus 2022   20:32 Diperbarui: 4 Agustus 2022   21:01 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apalagi dengan adanya pandemik covid-19 yang menyerang secara global membuat penggemar budaya Korea terutama K-Pop di Indonesia terus bertambah,  karena produk dari Korean Wave ini terutama K-Pop merupakan salah satu alternatif hiburan di era pandemik. 

Berdasarkan kenyataan tersebut, Indonesia menarik perhatian para artis Korea sehingga banyak dari mereka yang membuat konten-konten berhubungan dengan Indonesia.

Para K-Popers seringkali menyapa idolanya dengan tetap menggunakan bahasa Indonesia dan hal ini tentu menarik perhatian para artis Korea sehingga mereka mulai mempelajari bahasa Indonesia untuk menyapa kembali penggemarnya itu dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik melalui sapaan singkat hingga meng-cover lagu-lagu populer milik penyanyi Indonesia dan menyanyikannya dengan menggunakan bahasa Indonesia. Korean Wave ini tidak hanya menyebar di Indonesia saja tetapi hampir seluruh dunia. Berkat mendunianya bahasa Indonesia yang dibawa melalui K-Pop, membuat bahasa Indonesia kian populer.

Sebagai referensi, menurut salah satu Youtuber asal Korea yaitu Yuna Nuna seorang mahasiswi Korea yang mengambil jurusan Bahasa Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies. Youtuber cantik ini mengatakan bahwa di kampusnya jurusan Bahasa Indonesia sangatlah populer dan menjadi persaingan ketat. 

Alasan banyaknya orang Korea yang belajar bahasa Indonesia yaitu karena bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah dan tidak banyak memiliki tata bahasa, Indonesia juga semakin terkenal di Korea karena semakin banyak informasi tentang Indonesia dan Pemerintah kedua negara tersebut saling bekerjasama, dan juga untuk mendapatkan pekerjaan di Korea Selatan ketika hendak melamar pekerjaan kemudian menguasai bahasa Indonesia dapat menjadi senjata ampuh karena banyaknya kerjasama antara perusahaan Korea dengan Indonesia begitupun sebaliknya.

Selain itu, di masa pandemik ini banyak artis Korea yang menjadi Brand Ambassador produk atau perusahaan lokal Indonesia. Mereka mempromosikan produk atau perusahaan lokal di Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia yang tentunya banyak menarik perhatian masyarakat terutama K-Popers. 

Yang paling dominan dalam memanfatkan strategi marketing ini yaitu perusahaan yang memberikan pelayanan berbelanja secara online karena pada masa pandemik seperti ini hampir semua orang mengalihkan kegiatannya dengan berbelanja secara online.

Di tengah keberadaan pandemik ini juga, banyak orang yang mencampuradukkan penggunaan bahasa Indonesia dengan bahasa Korea sebagai hiburan di masa krisis seperti ini. Salah satu contoh pencampuradukkan bahasanya yaitu pada ucapan, "Aku harus ottoke?" yang jika kita artikan menjadi, "Aku harus bagaimana?" dan hal seperti ini semakin banyak digunakan terutama oleh kalangan milenial.

Korean Wave terutama K-Pop merupakan salah satu jalan besar untuk membuka peningkatan eksistensi penggunaan Bahasa Indonesia. K-Pop adalah pemersatu generasi milenial, dengan banyaknya penggunaan bahasa Indonesia oleh para artis K-Pop semakin mempersatukan generasi milenial Indonesia dan meningkatkan kebanggaan para generasi milenial karena memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu.

Walaupun budaya Korea terutama bahasanya terasa kian mengakar di tengah hiruk pikuk kehidupan remaja namun sebagai generasi milenial sudah seharusnya mengutamakan penggunaan bahasa aslinya dalam kehidupan sehari-hari dan menghadirkan keseimbangan antara bahasa Indonesia dengan bahasa yang datang dari luar. 

Memiliki kemampuan berbahasa asing sangatlah penting sebagai bekal menghadapi era globalisasi yang cepat mengalami perubahan seperti ini tetapi jangan sampai mengorbankan jati diri bangsa untuk menggapai hal tersebut. Jangan sampai kita sebagai generasi milenial asing dengan bahasa lokalnya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun