Mohon tunggu...
Murniati
Murniati Mohon Tunggu... Guru - Guru Penulis Kabupaten Padang Pariaman

Murniati adalah seorang guru SD berprestasi Th 2013 di Kabupaten Padang Pariaman. Alumni Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Bersama komunitas menulis telah melahirkan buku solo dan antalogi berbentuk fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Dirindu

31 Mei 2022   09:00 Diperbarui: 31 Mei 2022   09:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diawal tadi sudah disampaikan bahwa menjadi guru dibutuhkan keikhlasan tingkat tinggi. Karena di dunia pendidikan ini tidak akan ada ‘balas jasa’ yang akan diterima sebagaimana dunia kerja lain. Namun jangan ditanya ganjaran yang akan diterima jika keikhlasan itu melekat setiap waktu. Menjadi sedekah jariah dan ilmu yang bermanfaat maka balasannya adalah JannahNya.

Profesi guru akan menjadi sebuah profesi yang sangat dinantikan oleh peserta didik. Menjadi guru yang dirindu setiap waktu merupakan sebuah kebahagian yang tidak akan pernah dinilai dengan apapun. Setiap individu guru tentu akan sangat bahagia sekali jika kedatangannya sangat dinanti-nanti setiap saat oleh anak didik. Bagaimana menjadi guru yang dirindu? Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru agar menjadi sosok yang dinanti dan dikenang selalu dalam kehidupan anak didik. Apa itu?

Pertama, senantiasa memperbaharui niat. Mulailah dengan Bismillah. Guru juga manusia biasa yang mengalami pasang surut emosi. Barangkali seseorang awalnya menjadi guru bukan karena keinginan pribadi. 

Bisa jadi karena orang tua, lingkungan, ataupun faktor ekonomi. Apapun alasannya maka niatkanlah selalu didalam hati bahwa sebagai seorang guru tugas utama adalah mendidik. Mendidik karena Allah. Mendidik anak manusia sehingga ia menjadi manusia seutuhnya. 

Tidak hanya mengenal kehidupan dunia tetapi menyadari bahwa akan kembali ke dunia yang abadi. Maka awali setiap langkah karena Allah. Berusaha semaksimal mungkin  memberi yang terbaik. Apapun hasil didikan terhadap anak, serahkan kepada Allah. Biarkan takdir yang akan bicara.

Kedua,mempersiapkan perangkat pembelajaran terbaik. Perangkat pembelajaran ibarat amunisi yang akan diberikan kepada peserta didik. Sebagai seorang guru haruslah senantiasa memberikan proses pembelajaran yang terbaik kepada peserta didik. Proses terbaik itu tentu proses  belajar yang terencana dan terukur. 

Oleh sebab itu agar pembelajaran memberi kesan yang mendalam kepada peserta didik maka persiapkanlah perangkat pembelajaran sebaik mungkin.

Ketiga,meningkatkan ibadah. Ilmu merupakan cahaya yang akan menyinari kehidupan. Agar ilmu yang diberikan kepada peserta didik menjadi nur bagi mereka maka seorang pemberi ilmu (guru) hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas ruhiyahnya. Hendaknya kualitas ruhiyah yang baik berbanding lurus dengan kemampuan ilmiah seseorang. Jika hal ini terjadi maka ilmu itu akan senantiasa bercahaya dimanapun seseorang berada.  

Keempat, memiliki empati yang tinggi. Empati merupakan sebuah proses penghayatan emosi. Sudah seharusnya seorang guru yang dirindu memiliki empati kepada peserta didiknya. Empati ini bisa dirasakan oleh peserta didik apabila seorang guru membangun hubungan emosional yang sehat dengan peserta didik. Sehingga seorang guru bisa merasakan apa yang dirasakan oleh peserta didik. Baik itu rasa ketidak pahamannya terhadap materi ajar, ataupun rasa emosi sesaat yang kadang timbul ketika proses pembelajaran terjadi.

Demikian ciri khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru, agar menjadi sosok yang senantiasa dirindu dan dinanti kedatangannya selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun