Oleh karenanya generani ini sangat mengkhawatirkan, yang dimana teknologi menjadi asupan utama bagi mereka menerima segala informasi untuk ditiru dan diaplikasikan secara langsung. Arogansi, rasa malas, sikap manja serta kerapuhan menjadi senjata mereka untuk bersikap semena-mena ditambah lagi mereka yang masih mencari jati dirinya.
Masalah perilaku di tengah perkembangan digital yang mudah diakses generasi strawberry ini ibarat dua mata pisau yang jika dimanfaatkan akan sangat berguna untuk mendongkrak kemampuan bagi sipenggunanya yang mana media saat ini menyajikan dan dan memberikan banyak informasi yang dibutuhkan oleh kebanyakan anak muda begkitupun sebaliknya jika disalahgunakan maka akan merugikan si pengguna maupun orang lain.Â
Tanpa kita sadari krisis moral sedang melanda generasi muda era globalisasi ini. Hal ini membuat kita prighatin dengan kondisi yang menimpa generasi penerus bangsa. Krisis moral saat ini sering terjadi difase remaja karena pada fase remaja, mereka masih mencari jati diri yang sesungguhnya.
Dampak negatif dari perkembangan serta kemajuan teknologi sering memunculkan kejadian-kejadian yang diluar akal sehat kita. Contoh nyata, kasus seksual yang kian merajalela atau para generasi muda yang tampak biasa saja dengan hubungan layaknya suami istri yang ditampilkan di hal layak.Â
Seorang anak yang rela membunuh orangtuanya hanya karena keinginannya tidak dipenuhi. Perilaku-perilaku tidak terpuji tersebut terjadi akibat krisis moral yang berujung pada pelanggaran hukum. Sebegitu bobroknya etika dan moral generasi masa kini seperti tidak memiliki hati nurani demi eksistensi semata.
Krisis moral yang dialami khususnya generasi strawberry ini merupakan masalah yang sudah meluas, walau mereka umumnya sangat kreatif dan sangat maju namun pola pengasuhan orangtua yang membuat mereka rapuh serta arogansi hanya karena terlalu dimanja dan sehingga menumbuhkan rasa malas yang berdampak fatal untuk keberlangsungan hidup mereka ke depan di lingkungan sekitar maupun di dunia pekerjaan nantinya.Â
Kehausan mereka akan dukungan dan dekapan akibat kerapuhan  membuat mereka mencari keberadaan orang lain di luar keluarga untuk melengkapi kekosongan yang mereka rasakan. Dan hal tersebut yang sangat dikhawatirkan oleh kita sebagai orang dewasa, yang dimana itu menjadi awal mula mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan moral yang seharusnya.Â
Oleh karena itu kita sebagai orang dewasa harus lebih peka terhadap hal-hal apa saja yang seharusnya diberikan dan diasup oleh generasi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H