Mohon tunggu...
murdjani dada
murdjani dada Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Muhammad Mawardi: Kasihan Masyarakat Kalteng Selalu Terganggu Listrik Padam

14 April 2016   00:05 Diperbarui: 14 April 2016   00:59 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baginya, setelah melihat kondisi di Kalteng yang kini banyak mati listrik daripada hidupnya, maka solusi adalah PLN harus merelakan membuka kran agar swasta bisa mengelola daya listrik di daerah ini.

Memang, sih, lanjut Mawardi, investasi listrik ini untuk break event point lama, karena untungnya sedikit.

Tapi, itulah jalan pintas yang bisa dilakukan, sementara PLN sendiri tidak mampu untuk mengadakan gebrakan cepat mengatasi soal pemadaman listrik di Kalteng.

Kerugian dari sering padam listrik di Kalteng itu, selain barang elektronik cepat rusak, juga anak-anak jika sore menjelang malam  terganggu belajarnya.

Mawardi  mantan Bupati Kabupaten Kapuas, Kalteng periode 2008-2013 ini sangat menyayangkan dengan pernyataan  Presiden Joko Widodo agar daerah tidak menghambat program pembangunan listrik 35.000 MW, semestinya dilihat dulu kondisi di daerah, karena sekarang ini peran daerah tidak begitu banyak untuk terlibat melancarkan program itu.

“PLN yang banyak diberikan peran, sementara daerah seperi Provinsi Kalteng, hanya diberi wewenang soal membantu pembebasan sarana lahan dan hal kecil lainnya. Semestinya dilibatkan lebih banyak lagi, sehingga bisa lebih cepat membantu program itu terlaksana,” katanya.

Jika, cara kerja PLN seperti sekarang kini, maka program pembangunan listrik itu bukan dihambat oleh pemerintah daerah tapi ada prosedur yang membuat daerah perannya kecil.

Jadi, yang disentil itu adalah  menteri ESDMnya.

Senator jebolan perguruan tinggi  S  1 Lambung Mangkurat  Kalsel dan S2 di Universitas Krisna Dwipayana ini merasakan ada lagi pembenahan di Kalteng selain PLN, yaitu soal sertifikasi lahan, lain lagi soal rencana pemindahan Ibu Kota Pemerintah RI di Palangkaraya yang awalnya ramai, kini tenggelam lagi.....tapi itu lain waktu dibahas.  

Melihat dari kualitas Mawardi, sebenarnya dia jadi senator sudah teruji di daerah, anak lahir di Amuntai, 5 Juni 1962 sangat banyak makan garam organisai. Seperti pernah jadi Ketua Komisi D DPRD Provinsi Kalteng 2004-2009, Ketua Masyarakat Perhutanan Indonesia Kalteng 1997 sampai sekarang. Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Kalteng 2000-2004, Ketua Pengda PASI Provinsi Kalteng 2005-2010.

Ketua Harian IPSI Provinsi Kalteng 2006-2010, Ketua Pengda Softball 2002-2006.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun