Mohon tunggu...
Murdiyanti
Murdiyanti Mohon Tunggu... Administrasi - Perempuan

NIM: 55521120028 - Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 14_Satire Tentang Sorga dan Neraka Pajak

20 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 20 Juni 2023   15:08 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Satire Pajak (Dok.pri)

Nama: Murdiyanti

NIM: 55521120028

Nama Dosen: Prof. Apollo

Mata Kuliah: Perpajakan Internasional

Nama Kampus: Universitas Mercu Buana

Rayuan Merdu Negeri Suaka Pajak
Membawa renungan orang bijak
Haruskah tetap tunduk dan patuh
Sementara negeri sendiri sedang butuh

Matahari pagi menyapa setiap hamba
Membuka pintu surga sang pencipta

Raut muka tajam sang penguasa
Melihat kesedihan dan kemiskinan di dunia

Bukakan mata hati sang penguasa
Belenggu kemiskinan negeri makin merajalela
Mengharapkan keadilan bagi semua
Sang Dewa semoga mendengarnya

Segala kemudahan telah diberikan
Segala fasilitas telah disediakan
Akankah mereka sadar
Penerimaan negara harus dikejar

Tampaknya sang penguasa sudah mengerti
Semua kendala yang harus dihadapi
Segala upaya telah dilewati
Semoga rakyat lihat mata hati

Nurani dan batin sang penguasa berkelana
Melihat dalamnya lautan penghindaran
Hanya mengharapkan secercah harapan yang ada
Sang kaya akan memihak kepada sang miskin

Andai negeri ini seperti surga
Apapun yang dimau jelas tersedia
Bagaikan berlindung dibawah langit senja
Yang membawa keteduhan bagi rakyatnya

Bagaikan belenggu dua sisi mata uang logam
Surga dan neraka saling bertolakan
Bagi yang dermawan mengharapkan surga
Bagi yang berdosa tidak mengharapkan neraka

Indahnya langit sore membawa rakyat terus tersadar
Senja berlalu terlalu cepat
Rakyat berteriak kian gentar
Peraturan hanya memihak kaum yang kuat

Hamba yang patuh dan taat bersua
Hanya bisa berdoa untuk sesama
Supaya mereka merasa manfaat yang sama
Berjalan diatas jalan berliku yang seirama

Madu tidak selamanya manis
Racun tidak selamanya pahit
Patuh tidak selamanya bijak
Tapi tetap kritis bisa jadi lebih baik

Surga pajak banyak dipakai mereka
Itulah upaya melindungi anak cucu mereka
Banyak cara negara mencegah mereka
Para aparat siap memburu mereka

Neraka pajak melukai banyak hati
Membelalak pandangan akan nurani
Menghitung membayar dengan mandiri
Mengharap imbal balik yang tak kunjung dinanti

Kesabaran dan ketaatan adalah kunci
Membuka surga hati
Mengingatkan akan nurani
Akankah hamba ini terus berempati

Dimana surga pajak yang banyak dinanti
Merindukan datangnya pengampunan
Mengharapkan adanya keringanan
Menunggu adanya kebaikan

Sejenak lepas dari bayang-bayang duniawi
Tetapi tetap saja kemiskinan menghantui
Ber ribu upaya menghampiri
Jejak kaki kecil yang berusaha mendatangi

Masih ada suara kecil yang memandu
Membukakan mata yang sendu
Kesadaraan akan segera berpadu
Menjadikan negaraku maju

Bayang-bayang luka lama menghantui
Neraka pajak yang terus membayangi
Bagai petir di siang bolong
Hilangnya harapan dicuri pembohong

Mampukah negeriku mencari keadilan
Membantu rakyatnya yang penuh harapan

Sehelai nafas yang tersisa
Mengalirkan harapan akan kebahagiaan
Pajak negeriku yang penuh peraturan
Mengajak rakyatnya untuk patuh aturan

Mata-mata rakyat penuh harapan
Membuka jendela kebijakan
Mengurus para jutawan
Agar menciptakan surga impian

Andaikan semua kerabatku setuju
Beban negaraku tak akan berat
Membantu mereka kaum melarat
Untuk kemajuan rakyat

Hijaunya negeri seberang
Menghelakan hembusan nafas bayangan surga
Surga yang dirindukan setiap orang
Mengharapkan kebaikan sang pencipta

Negara terus membangun
Negara terus mendukung
Partisipasi rakyat sangat mendukung
Partisipasi rakyat sangat ditunggu

Hidup didunia memang sementara
Tidak semudah seperti perkiraan
Banyak hal yang perlu diperjuangkan
Banyak hal yang perlu dipertaruhkan

Akankah kita ke surga yang sama
Atau ke keabadian yang fana

Negara memberi perlindungan
Rakyat butuh kesejahteraan

Kita menikmati udara yang sama
Kita menapak di dunia yang sama
Negara butuh kebersamaan rakyat
Mari kita bersama
Membangun negara bangkit bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun